TEMPO.CO, Kediri - Menjelang pelaksanaan Kongres IV di Bali, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) digoyang aksi unjuk rasa. Sejumlah kader PDIP di Kediri mendemo kakak ipar Pramono Anung yang dianggap tak pantas mewakili PDIP Kediri ke forum kongres.
Puluhan kader partai moncong putih mengepung kantor DPC PDIP Kota Kediri di Jalan Teuku Umar pagi tadi. Mereka menyegel pagar kantor dengan spanduk besar dan tak mengizinkan siapapun masuk untuk beraktivitas di dalamnya. "Kantor ini kami segel," kata Agus Purwanto, koordinator aksi yang tergabung dalam Forum Kader Sadar Konstitusi (FKSK), Rabu 8 April 2015.
Dia memprotes pemilihan Ketua DPC PDIP Kota Kediri yang dimenangkan Gus Sunoto yang notabene suami Woro Reni Permana, kakak kandung politisi PDIP Pramono Anung. Terpilihnya Sunoto dalam proses pemilihan yang dilakukan di Surabaya dinilai cacat hukum dan melanggar konstitusi partai. Aturan yang dilanggar adalah tentang syarat calon ketua DPC yang mewajibkan aktif menjadi pengurus baik di tingkat cabang maupun ranting selama lima tahun berturut-turut. "Gus Sunoto sama sekali tak pernah menjabat apa-apa," kata Agus dalam orasinya.
Karena itu para kader PDIP Kediri menganggap pemilihan tersebut tidak sah dan tidak mengakui Gus Sunoto sebagai ketua DPC. Sebagai konsekuensinya, Gus Sunoto juga tidak berhak mewakili PDIP Kediri dalam Kongres IV di Bali tanggal 9 - 12 April pekan ini.
Menurut catatan Tempo, konflik internal yang terjadi di tubuh DPC PDIP Kota Kediri ini sudah berlangsung cukup lama. Sejumlah kader juga pernah mendemo ketua cabang sebelumnya Woro Reni Permana yang dianggap otoriter dan membuka ruang kepada suaminya, Gus Sunoto untuk ikut campur ke dalam internal partai. Konflik ini semakin memanas ketika Gus Sunoto terpilih menjadi ketua DPC PDIP Kota Kediri dalam rapat tertutup yang diselenggarakan di salah satu hotel di Surabaya.
HARI TRI WASONO