TEMPO.CO, Semarang - Presiden World Conference on Religions for Peace (WCRP) Hasyim Muzadi heran dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang justru memerangi sesama muslim. Padahal, mereka mendeklarasikan negara Islam. “Saya belum pernah mendengar ISIS berhadapan dengan Yahudi,” kata Hasyim dalam rapat koordinasi pencegahan gerakan ISIS di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 7 April 2015.
Menurut Hasyim, kelompok ISIS memerangi sesama muslim di Iran dan Suriah, tapi tidak ikut memerangi Israel. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu menilai gerakan ISIS tidak konsekuen atas tema perjuangan dan gerakannya. Hasyim lantas mempertanyakan makna gerakan ISIS dan kemunculannya setelah Al-Qaeda tidak ada. “Siapa yang menghidupkan?”
Mantan Ketua Umum PB NU itu meminta agar umat Islam tidak mudah berkonflik sehingga ditunggangi kepentingan orang lain. Ia mencontohkan banyak sekali kepentingan negara lain dalam program pemberantasan terorisme di Indonesia. Jika memberantas terorisme, kata Hasyim, Indonesia harus sesuai dengan kepentingan negara Indonesia sendiri.
Jika keinginan memberantas terorisme merupakan pesanan negara lain, maka pasti negara-negara itu memiliki banyak kepentingan. "Mereka banyak maunya," ujarnya. Hasyim mencontohkan jika aparat keamanan Indonesia menembak mati seorang yang diduga teroris, maka negara itu diam saja. "Tapi saat anak buahnya (negara lain itu) dihukum mati, maka mereka ramai sekali. Jadi ada misi di luar kemanusian dan hukum."
Rapat koordinasi pemantapan sinergi pencegahan dan penanggulangan pergerakan ISIS di wilayah Jawa Tengah tersebut dihadiri ratusan orang dari berbagai kalangan, termasuk para pejabat, kepala polda, Kodam IV Diponegoro, hingga tokoh-tokoh agama Islam di Jawa Tengah.
ROFIUDDIN