TEMPO.CO, Semarang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah memperakirakan musim kemarau di pantai utara Jawa Tengah lebih cepat atau maju dua dasarian, sekitar 20 hari, dari kondisi normal. BMKG memprediksi musim kemarau di kawasan pesisir Jawa Tengah bagian utara mulai terjadi pada awal Mei 2015.
"Rata-rata memasuki musim kemarau dia kawasan pantai utara terjadi awal Mei, meski awal April masih ada sebagian yang hujan," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah Reni Kraningtyas, Senin, 30 Maret 2015.
Ia memperkirakan daerah yang sudah memasuki musim kemarau lebih awal itu mulai dari pantura bagian barat dan timur, seperti Tegal, Brebes, Pemalang, hingga Rembang. "Termasuk Kota Semarang, Kudus, Demak dan Grobogan," kata Reni.
Kondisi kawasan pantai utara Jawa Tengah itu berbeda dengan daerah bagian selatan yang banyak dipengaruhi oleh topografi alam dataran tinggi. Menurut Reni, di kawasan dataran tinggi awal musim kemarau lebih lambat dan musim hujan lebih cepat.
Catatan BMKG Jateng menunjukkan saat ini suhu udara masih normal di kisaran 30- 31 derajat Celcius dengan suhu tertinggi mencapai 32,8 derajat celcius pada Ahad, 29 Maret lalu. Suhu itu dirasa panas oleh sebagian masyarakat karena pengaruh musim hujan sebelumnya yang cenderung menyebabkan suhu udara lebih dingin. "Biasanya hujan dan berawan tiba-tiba muncul panas yang lebih, sehingga dirasakan masyarakat," katanya.
BMKG mengingatkan akan munculnya suhu udara ekstrem pada September mendatang saat terjadi puncak kemarau dan posisi matahari berada di khatulistiwa.
EDI FAISOL