TEMPO.CO, Poso - Dua perkampungan di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mulai Senin, 30 Maret 2015, dikosongkan. Sebab, Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) gabungan TNI akan menggelar latihan perang di wilayah tersebut.
"Besok, 30 Maret 2015, warga di dua wilayah di Poso Pesisir sudah harus mengungsi," kata Kepala Komando Distrik Militer 1307 Poso Letkol Inf Eron Firmansyah saat dihubungi Tempo di lokasi Pangkalan Pelatihan PPRC, Bandara Kasiguncu Poso, Minggu, 29 Maret 2015. Dua wilayah yang dikosongkan dari penduduknya ialah Dusun Tamanjeka, Desa Masani, dan Desa Weralulu.
Menurut Eron, pengosongan di dua wilayah tersebut guna menghindarkan warga dari dampak adanya latihan perang. Apalagi pelaksanaan perang menggunakan persenjataan berat.
Eron menuturkan pelatihan perang TNI ini berlangsung dua hari, Senin-Selasa malam, 30-31 Maret 2015. Setelah itu, penduduk baru boleh pulang ke rumahnya masing-masing.
Pasukan gabungan TNI ini terdiri atas Kopassus, Kopaska, Marinir, dan Kopskhasau. Dalam latihan ini, ujar Eron, TNI juga melakukan bakti sosial di wilayah pelatihan tersebut.
Latihan ini akan dipimpin langsung oleg Panglima TNI Jenderal Moeldoko, didampingi Kepala Staf TNI AD, Kepala Staf TNI AL, dan Kepala Staf TNI AU. Mereka akan tiba di Poso pada Senin, 30 Maret 2015.
Lokasi pelatihan di wilayah Tamanjeka dan Weralulu dikenal sebagai gunung biru. Wilayah ini diduga sebagai basis pelatihan dan persembunyian kelompok bersenjata pimpinan Santoso alias Abu Wardah dan Daeng Koro, yang mendeklarasikan kelompoknya bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kabupaten Poso.
AMAR BURASE