TEMPO.CO, Lhokseumawe - Desa tempat ditemukannya dua mayat anggota Kodim 0103 Aceh Utara mencekam. Warga memilih berdiam diri di rumah ketimbang berpergian ke kebun untuk mengutip pinang atau membersihkan sawit.
Warga yang dihubungi Tempo, Selasa, 24 Maret 2015, mengatakan mereka memilih berdiam di rumah karena sejumlah anggota Polri dan TNI sedang menyisir lokasi penculikan dan penemuan mayat dua intel TNI. Mereka ditemukan tewas pada Selasa, 24 Maret 2015, pukul 08.00 WIB.
Warga menyatakan kondisi sekarang mengingatkan mereka pada era konflik Aceh dari 2000 hingga 2005, baik aparat TNI maupun Polri dengan sigap menyusuri jalan-jalan di desa.
“Kami trauma dan takut, teringat konflik masa lalu,” ujar seorang warga yang menolak disebutkan namanya.
Dian, 23 tahun, warga lain, menuturkan sejumlah warga yang berada di pusat kecamatan, tepatnya di Desa Alue Papeun, kelihatan panik dan ketakutan dengan kondisi itu. Raut wajah mereka terlihat seperti orang gundah. Mereka berkumpul untuk saling mendapatkan informasi terbaru. “Semua kumpul di warung atau di rumah masing-masing. Saya lihat begitu,” ucap Dian.
Tempat kejadian penculikan dan penemuan mayat dua anggota intel Kodim 0103 Aceh Utara itu sangat mencekam. Tidak ada warga yang berani mengunjungi kebun mereka yang berada di kawasan itu. “Di situ banyak anggota TNI dan Polri,” katanya.
IMRAN MA