TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kelompok pengikut Islamic State of Iraq and Al-Sham (ISIS)—belakangan menjadi Islamic State (IS)—telah mendeklarasikan diri sebagai Jamaah Ansharut Daulah. Bekas Wakil Kepala Badan Intelijen Negara As’ad Said Ali mendapatkan informasi bahwa organisasi tersebut dibentuk pada pekan lalu.
“Pengikut ISIS di Indonesia sudah bersatu semua,” katanya kepada Tempo, Selasa, 17 Maret 2015.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menuturkan kelompok-kelompok yang dimaksudkan antara lain jaringan Mujahidin Indonesia Timur dan Mujahidin Indonesia Barat. Ada juga sempalan dari Jamaah Islamiyah serta grup Al-Muhajirun, yang dibentuk bekas anggota dari Hizbut Tahrir Indonesia.
As’ad berujar, kelompok Jamaah Ansharut Daulah ini merupakan pemasok milisi ISIS asal Nusantara.
Ketua tim advokasi Jamaah Ansharut Tauhid, Nanang Ainur Rofiq, membenarkan adanya deklarasi sebagian anggotanya bersama sejumlah kelompok untuk mendukung ISIS lewat lembaga baru bernama Jamaah Ansharut Daulah. “Deklarasinya belum lama ini,” ucapnya.
Nanang enggan menyebut kelompok lain yang turut serta dalam deklarasi. Ia pun menolak menyebutkan pengurus organisasi baru itu.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | REZA ADITYA | LINDA TRIANITA