TEMPO.CO, Surabaya - Sekretaris Partai Golkar Jawa Timur Gesang Budiarso mengklaim para pengurus partai beringin tingkat kota dan kabupaten seluruh Jawa Timur masih mengakui Aburizal Bakrie alis Ical sebagai Ketua Umum Golkar.
Golkar Jawa Timur, kata Gesang, enggan mengikuti sikap pengurus di beberapa provinsi yang beralih mendukung Agung Laksono dengan alasan agar bisa ikut pemilihan kepala daerah. "Jawa Timur masih solid di belakang Pak Ical," ujar Gesang, Rabu, 18 Maret 2015.
Menurut Gesang, sikap Golkar Jawa Timur dalam dualisme kepengurusan ini tetap konsisten, yakni menunggu putusan gugatan yang dilayangkan Aburizal ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat sampai berkekuatan hukum tetap.
"Meskipun kemarin gugatan sempat dicabut, tapi saya rasa sampeyan tahu alasannya apa. Ini karena locus delicti-nya musyawarah nasional kubu Agung berada di Ancol, sehingga materi gugatan ditambah dengan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM," ucap Gesang.
Gesang yakin sikap Golkar Jawa Timur yang tidak mau bergabung ke kubu Agung Laksono tidak mengganggu persiapan pemilihan kepala daerah di 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Alasannya, sesuai dengan surat Kementerian Hukum pada 5 Februari 2015, tutur dia, yang terdaftar di Kementerian adalah kepengurusan Golkar hasil Munas Riau. "Artinya, kami tetap dapat mengikuti pilkada," katanya.
Ketua Partai Golkar Kota Probolinggo Zulkifli Chalik berujar, pihaknya masih mematuhi hasil Munas Bali yang mengesahkan Aburizal sebagai Ketua Umum Golkar. "Hidup ini memang pilihan. Kalau masalah orang per orang memilih ke yang lain, ya silakan, tapi saya tetap ke ARB," ucapnya.
Zulkifli menjelaskan, konflik Golkar di tingkat elite tidak terlalu berdampak kepada kader daerah. Sebab, kader di tataran akar rumput, menurut dia, tidak ikut-ikutan berebut kekuasaan di daerah.
EDWIN FAJERIAL