TEMPO.CO, Surabaya-Aparat Subdirektorat Kejahatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur menembak mati tiga anggota komplotan begal yang sering beraksi di Tulungagung, Gersik, Pasuruan, Mojokerto, dan Malang.
Tiga begal yang menemui ajal di ujung timah panas polisi itu ialah Mat Safi, Joko dan Faisol. "Komplotan ini selalu menjalankan aksinya bersama-sama berjumlah sembilan orang. Dua di antaranya masih buron," kata Kepala Unit Bajak Sandera Subdit Kejahatan dengan Kekerasan Ditreskrimum Polda Jawa Timur Komisaris Arbaridi Jumhur, Selasa, 17 Maret 2015.
Menurut Jumhur, Mat Safi ditembak mati oleh aparat Jatanras Polda Jawa Timur, adapun Faisol oleh aparat Kepolisian Resor Magetan. Maf Safi dan Joko tewas beberapa bulan lalu. "Kalau Joko baru ditembak Selasa pagi sekitar pukul 04.00," kata dia.
Polisi juga membekuk anggota komplotan, yakni Kuswanto alias Gurut yang ditangkap oleh Jatanras Polda Jawa Timur, Romli oleh Polres Magetan, Widodo oleh Polres Malang dan Sutikno oleh Polres Pasuruan Kota. "Sedangkan dua anggota komplotan yang masih buron berinisial UN dan YD," kata Jumhur.
Dia menambahkan Aditio Anwar alias Tio yang juga ditembak mati polisi di Bundaran Waru Sidoarjo pada pekan lalu termasuk kelompok Joko namun beda jaringan. "Joko dan Tio sama-sama otak begal di Jawa Timur, mereka punya jaringan sendiri-sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, polisi mempereteli anggota jaringan Joko dengan menangkap Rusdi pada 13 Maret 2015 di Pasuruan. Menurut Jumhur, Rusdi hanya sebentar ikut Joko. "Rusdi cuma dua kali ikut Joko beraksi," kata Jumhur.
Kepada polisi Rusdi mengaku bersedia diajak Joko membegal karena selama ini hanya menganggur. "Saya hanya dikasih Rp 600 ribu dari hasil kejahatan, itu pun langsung saya buat minum-minuman dan habis," kata Rusdi.
MOHAMMAD SYARRAFAH