TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Ja'far merealisasikan program transmigrasi pada tahun ini. Program itu, menurut Marwan, tengah dipersiapkan dan dilaporkan kemajuannya kepada Presiden Jokowi.
"Termasuk mempersiapkan tanah seluas 9 hektare yang tersebar di beberapa wilayah rencana program transmigrasi," kata Marwan di Istana Negara, Senin, 16 Maret 2015. "Persiapan juga menyangkut permukiman dan sekaligus pemerataan sektor demografi."
Marwan menjelaskan salah satu tujuan program transmigrasi adalah mengurai kepadatan penduduk, khususnya di Pulau Jawa. Tahun ini, kata Marwan, program transmigrasi dianggarkan sebesar Rp 1,4 triliun.
Untuk mewujudkannya, Marwan mengandeng pihak swasta, terutama penyediaan sarana penunjang. "Dengan swasta persiapannya menjadi komprehensif, misalnya akan dibangunkan rumah sakit dan sekolah," ujar Marwan.
Masalah transmigrasi bukan semata perpindahan penduduk dari Jawa ke luar Pulau Jawa. "Tetapi juga ada nilai lebih yang diberikan oleh negara kepada transmigran."
Marwan mengatakan Jokowi juga meminta program transmigrasi itu nantinya dikhususkan bagi penduduk yang memiliki skill dan profesi tertentu. Misalnya, transmigrasi yang dikhususkan bagi nelayan.
"Di Natuna, transmigrasi nelayan itu menjadi salah satu titik fokus kami," ujar Marwan. "Salah satu yang kami perkuat adalah sektor transmigrasi di bidang kemaritiman."
Sedangkan untuk daerah perbatasan, Marwan mengatakan, Presiden Jokowi meminta disediakan tanah untuk perkebunan. Tujuannya, kata Marwan, mengembalikan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara tetangga.
"Kami akan membangun perkebunan sendiri di perbatasan agar TKI bisa ditarik pulang dengan adanya pembangunan transmigrasi itu," Marwan menuturkan.
REZA ADITYA