TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan manajer penyanyi sekaligus pelaku pelecehan seksual, Arif Dolla, merupakan penyiar radio swasta di Singapura. Ia mengenal Rendy (bukan nama sebenarnya), penyanyi remaja korban pelecehan seksual, sejak setahun silam.
"Bulan tepatnya saya lupa. Kata korban sih sudah setahunan," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 Maret 2015.
Arist menuturkan label rekaman korban, Harpa Records, yang pertama kali mengenalkan Arif kepadanya. Saat perkenalan tersebut, pria 30 tahun itu berjanji akan akan membelikan laptop kepada penyanyi berusia 14 tahun itu.
"Namanya anak kecil, kalau dijanjikan begitu kan ya mau-mau saja. Akhirnya korban memilih Arif menjadi manajernya," ujarnya.
Selama melakukan tur di dalam dan luar negeri, Arif bertindak sebagai pembawa acaranya. Usai manggung, Arif kerap meminta sang korban untuk mencium, mandi bersama, atau tidur bersama.
Berdasarkan keterangan beberapa saksi, Arist menduga Arif gay. Dia menduga Arif sudah lama melancarkan aksinya, bahkan sebelum November 2014 seperti yang dituturkan korban.
"Tapi korban ini kan masih kecil. Dia tidak paham soal pelecehan seksual," ujarnya.
Arif mulai tak diketahui keberadaannya sejak awal Februari lalu usai membawa kabur beberapa barang berharga milik korban. Ada yang menyebutkan dia tak lagi berada di Jakarta. "Belum tahu akan berkoordinasi dengan polisi setempat atau bagaimana," tutur Arist.
DEWI SUCI RAHAYU