TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia La Nyalla Mattalitti ditanya penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi soal perusahaannya yang memenangi tender pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga. Perusahaan itu bernama PT Airlangga Tama Nusantara Sakti. Istri La Nyalla, Muchmudah, menjadi komisaris utama di perusahaan tersebut.
"Ditanya soal perusahaan saya, Airlangga Tama. Ditanya bagaimana prosesnya sehingga bisa masuk proyek itu," kata La Nyalla di KPK, Rabu, 11 Maret 2015.
La Nyalla diperiksa KPK selama hampir delapan jam. Mengenakan kemeja batik biru-hitam, La Nyalla baru keluar pukul 16.30. Tak terlihat ekspresi tegang dari wajahnya. Justru La Nyalla tampak tenang dan sering senyum.
"Perusahaan saya tak ada masalah dalam mendapatkan proyek itu. Sama sekali tak ada masalah," ujar La Nyalla.
Menurut La Nyalla, joint operation yang dilakukan Airlangga Tama dengan PT Pembangunan Perumahan membuat perusahaan milik istrinya itu mendapat pekerjaan membangun RS Airlangga. "Kami member," ujarnya.
La Nyalla membantah Airlangga Tama menjadi perusahaan kepanjangan tangannya dalam menggasak proyek yang memakai duit negara. Dia juga membantah memakai jabatannya sebagai Ketua Kamar Dagang Industri Jawa Timur untuk mendapatkan banyak proyek di provinsi itu.
Rumah Sakit Unair dibangun dengan dana Rp 550 miliar, dan pembangunannya rampung pada 2010. Di Unair, ada proyek yang dimenangi perusahaan milik bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Namun La Nyalla menyanggah pemeriksaan KPK ini ada hubungan dengan Nazar.
MUHAMAD RIZKI