TEMPO.CO, Bangkalan - Brigadir Kepala Komang, yang kerap bergoyang dumang saat memperagakan aturan kendaraan roda dua wajib menyalakan lampu, sadar aksinya di tengah jalan rawan menjadi korban tabrakan. Dia mengaku selama bertugas sudah 17 kali diserempet kendaraan.
Polisi Komang beraksi goyang dumang selama satu jam mulai 06.30 sampai 07.30 WIB di perempatan lampu merah Jalan Pemuda Kaffa. Selain seragam resmi polisi lalu lintas, Komang melengkapi diri dengan papan sosialisasi berbahan karton yang digantung di lehernya.
Toh, diserempet pengendara tak membuatnya jera. "Terakhir betis saya bengkak diserempet sepeda motor," tuturnya kepada Tempo, Rabu, 11 Maret 2015.
Lewat aksinya itu, Komang juga mensosialisasikan kepada warga agar tidak menyuap polisi saat ditilang. Menurut dia, menyuap petugas bisa merusak tatanan hukum yang sudah dibuat pemerintah.
Ia menuturkan tak semua polisi bisa disuap. "Kartu XL saya diblokir karena gak punya uang buat isi pulsa, lihat pin polisi di baju saya, sudah copot pengaitnya tapi belum kuat beli yang baru," katanya sambil tertawa.
Meski pantang menerima sogokan, Komang berharap pimpinan Polres Bangkalan memberikan perhatian kepadanya. Apalagi, berbagai atribut sosialisasi yang digunakan saat bertugas itu menggunakan kantongnya pribadi dengan peralatan seadanya.
"Saya ingin dibuatkan atribut permanen yang tidak rusak kena hujan," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI