TEMPO.CO, Malang-Tim Buru Sergap Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Malang berhasil menangkap pembunuh Yulianti Dwi Astuti Liemerto, Ketua Pos Penginjil Wanita Gereja Bethel Indonesia Diaspora Sejahtera di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Penginjil berusia 56 tahun itu ditemukan tewas terkunci di kamar mandi rumahnya, Perumahan Istana Bedali Agung RT 01 RW 12, Desa Bedali, Kecamatan Lawang, pada Jumat malam, 5 Maret 2015.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang Ajun Komisaris Wahyu Hidayat mengatakan pelaku pembunuhan terhadap Yulianti bernama Rudianto alias Abednego, 28 tahun. Abednego diringkus di rumah temannya di Dusun Sumberkunci, Kecamatan Singosari.
"Pelaku baru saja kami tangkap sore ini di rumah temannya. Sejumlah barang bukti kami amankan," kata Wahyu, Selasa, 10 Maret 2015.
Menurut Wahyu, pelaku kenal dekat dengan korban. Malah pelaku sudah membuat pengakuan dosa yang ditulis pada sebuah buku. Namun Wahyu enggan menyebutkan pengakuan dosa yang ditulis Abednego.
Baca Juga:
Seperti diberitakan, Yulianti ditemukan tewas di kamar mandi yang terkunci. Tubuh Yulianti diplester mirip mumi. Di bagian kepala terdapat luka bekas dihantam menggunakan batu. Batu tersebut tergeletak di dekat jasad korban.
Yulianti diduga dibunuh pada Rabu, 4 Maret 2015. Saat itu jemaat Gereja Bethel Indonesia mendatangi rumah Yulianti untuk beribadah rutin tiap Senin, Rabu, dan Jumat. Jemaat pulang karena pintu rumah Yulianti tertutup rapat.
Jemaat datang lagi ke rumah Yulianti pada Jumat, 6 Maret 2105 untuk keperluan yang sama dan menemukan pintu rumah masih terkunci. Karena khawatir, dua jemaat melapor ke Kepolisian Sektor Lawang. Setelah dibuka paksa polisi, korban ditemukan di kamar mandi dalam kondisi tak bernyawa.
Selain membawa lari mobil Datsun Go yang baru dibeli Yulianti, pelaku juga menggondol sejumlah perhiasan, televisi, printer, dua telepon genggam, dan sejumlah uang. Sebagian barang bukti hasil perampokan itu ditemukan polisi di Desa Songsong, Kecamatan Singosari, Sabtu pekan lalu. "Tersangka masih menjalani pemeriksaan, termasuk pemeriksaan mengenai kemungkinan ada pelaku lain yang terlibat," ujar Wahyu.
ABDI PURMONO