TEMPO.CO, Makassar - Otoritas Bandara Wilayah V Makassar menyelidiki kasus ambruknya hanggar di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Senin, 9 Maret 2015. Otoritas Bandara sudah membentuk tim kecil untuk mengusut kasus tersebut.
“Selain itu, petugas dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat juga sudah melakukan pemeriksaan lapangan,” kata staf Hubungan Masyarakat Otoritas Bandara Wilayah V, Tamar Huda, kepada Tempo, Senin.
Tamar mengatakan pembangunan hanggar pesawat ini sudah rampung sekitar 75 persen. Pembangunannya dikerjakan oleh PT Nurjaya Kontraktor, beralamat di Jalan Nusantara, Makassar. “Sementara pembangunan dihentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan,” katanya.
Tamar menambahkan, setelah melakukan pemeriksaan di lapangan, polisi juga akan memeriksa penanggung jawab proyek. “Tapi belum ada panggilan pemeriksaan,” kata Tamar.
Hanggar Balai Besar Kalibrasi di Bandara Sultan Hasanuddin roboh sekitar pukul 09.28 Wita. Akibatnya, lima orang tewas dan korban luka sebanyak 14 orang.
Korban tewas dan luka dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Di antaranya Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Rumah Sakit TNI AU, dan Rumah Sakit Daya.
Hanggar tersebut merupakan milik Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Hubungan Darat. Insiden nahas itu terjadi saat para pekerja tengah mengerjakan proyek tersebut. Tiba-tiba saja bangunan roboh dan mengenai mereka.
Salah satu karyawan PT Duta Hita Jaya, Aditya Chandra, mengatakan terdapat sekitar 50 pekerja proyek itu. Mayoritas merupakan orang dari Jawa dan Sumatera. Mereka bekerja sebagai helper dan erector hanggar kalibrasi tersebut. Semuanya diberikan fasilitas tinggal di mes dekat Bandara Sultan Hasanuddin.
MUHAMMAD YUNUS