TEMPO.CO, Nusa Dua - Ketua Umum Partai Amanat Nasional terpilih, Zulkifli Hasan, mengaku telah menginstruksikan kepada pendukungnya agar menerima laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PAN sebelumnya, Hatta Rajasa. Zulkifli beralasan, menerima laporan pertanggungjawaban tanpa catatan akan melancarkan Kongres PAN pada 28 Februari-2 Maret 2015 di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, yang sebelumnya sempat ricuh.
"Saya mati-matian meyakinkan pendukung agar terima saja. Bila perlu, tidak usah dibahas, langsung diserahkan,” ujar Zulkifli kepada Tempo di Rumah Makan Padang Natrabu, Nusa Dua, Bali, 3 Maret 2015.
Menurut Zulkifli, semula, para pendukungnya memarahinya lantaran melewatkan agenda pembahasan laporan pertanggungjawaban. Jika dibahas, ia khawatir situasi Kongres PAN yang sudah memanas makin panas.
“Itu, kan, kepengurusan kita semua, kurang-lebihnya semua sudah direncanakan. Kalau marah, buat apa? Sudah lewat,” ucap Zulkifli. “Kalau LPJ harus apa adanya, bisa satu-dua hari bertengkar.”
Karena itu, tutur Zulkifli, ia dan Hatta sepakat mempercepat agenda laporan pertanggungjawaban. Agenda tata tertib pemilihan dan pembentukan panitia ditiadakan.
Setelah menerima laporan pertanggungjawaban, agenda Kongres langsung pemilihan Ketua Umum PAN. “Ini dulu diselesaikan, baru pembahasan AD/ART partai. Itu, kan, perlu waktu yang tenang,” kata Zulkifli.
Zulkifli mengklaim pemilihan Ketua Umum PAN berjalan amat demokratis. PAN, dia menilai, telah membuktikan sebagai partai yang mampu melaksanakan proses demokrasi di internal partai dengan baik, meski berlangsung dinamis, ketat, dan seru.
PRIHANDOKO