TEMPO.CO, Jakarta - Konflik di Kesultanan Ternate terus berlanjut. Gelar permaisuri Sultan Ternate, Boki Nitha Budi Susanti, dicabut sesuai dengan hukum adat yang berlaku di Kesultanan Ternate karena dia dianggap memalsukan identitas anak Sultan Ternate untuk merebut takhta kerajaan.
Kimalaha Tomagola Kesultanan Ternate, Munir Amal Tomagola, di Ternate, Jumat, 27 Februari 2015, mengatakan status Nitha Budhi Susanti, yang saat ini masih tercatat sebagai istri sah mendiang Sultan Ternate Mudaffar Sjah, dinyatakan batal demi hukum adat. Nita juga diharamkan menginjakkan kakinya di Kesultanan Ternate jika berkeinginan merebut takhta Kesultanan.
"Tidak akan diterima kalau dia datang hanya untuk itu. Selain untuk silaturahmi atau apa, tidak mungkin kita bisa terima. Saya curiga dia datang hanya untuk kekuasaan, jadi jangan bermimpi untuk jadi sultan di Kesultanan Ternate, saya tegaskan itu. Jadi dia jangan coba-coba kalau mau datang hanya dengan niat seperti itu," ujarnya.
Selain mencabut gelar, Kesultanan Ternate juga tidak lagi mengaku adanya kolano madoru(sultan muda), karena pengangkatan kolano madoru itu bertentangan dengan konstitusi adat. Konstitusi adat menyatakan sultan diangkat dan diberhentikan oleh bobato 18 sebagai anggota legislatif. Jadi tidak ada mekanisme sultan mengangkat sultan biarpun ada kevakuman.
Untuk saat ini, karena keadaan Kesultanan Ternate sedang normal dan tidak darurat seperti dahulu, semua keputusan menyangkut perangkat Kesultanan idealnya harus memenuhi sidang bobato 18.
"Jadi kita tegas menolak dia. Tidak ada kolano madoru. Jadi saya harapkan kepada aparat keamanan, dalam hal ini kepolisian, bahwa boki sudah tidak ada lagi. Nita sudah bukan lagi boki, karena jadi boki itu harus jelas, boki itu harus anaknya sultan atau anaknya raja, baru bisa kawin sama sultan, baru bisa diangkat menjadi boki," ujarnya.
Yang terjadi saat ini, kata Munir, Nita bukan anak raja. "Dia mengaku sebagai orang keraton dari Solo dan ditanya, ternyata bohong, mengaku sebagai orang Yogya dan tidak ada, jadi sejak awal batal secara adat," ujarnya.
ANTARA