TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto meminta Menteri Perhubungan Ignatius Jonan bersikap tegas kepada manajemen maskapai penerbangan Lion Air. "Menteri Perhubungan harus segera mengevaluasi Lion Air secara menyeluruh," ujar Setya di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 23 Februari 2015.
Menurut Setya, gangguan penerbangan yang dialami Lion Air selama berhari-hari sejak Rabu, 18 Februari 2015, telah merugikan ribuan penumpang. Karena itu, dia meminta pemerintah memberi peringatan keras kepada Lion, agar masalah serupa tak terulang lagi pada masa mendatang.
Politikus Partai Golkar ini meminta Jonan memastikan manajemen Lion Air sudah memenuhi semua hak yang harus diberikan kepada penumpang. "Jangan sampai ada penumpang yang dirugikan, baik soal hak inap maupun penggantian kerugian materiil lain," ucapnya.
Setya juga meminta Jonan tak ragu memberikan sanksi kepada Lion Air bila dalam hasil penelusuran terdapat pelanggaran yang dilakukan manajemen. Bila diperlukan, Jonan, menurut Setya, bisa saja memberikan sanksi berupa pembekuan izin terbang. "Tapi itu (pembekuan) perlu dikaji. Saya percayakan pada Menteri," tuturnya.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan J.A. Barata mengatakan Kementerian akan mengevaluasi Lion Air. Bentuk evaluasi tersebut di antaranya terkait dengan on-time performance Lion Air, aspek keselamatan, serta evaluasi terhadap rasio jumlah penerbangan dengan banyaknya kru, kualifikasi pegawai, dan lain-lain.
Hasil evaluasi ini, menurut Barata, akan jadi dasar bagi Kementerian dalam menentukan sanksi bagi Lion Air. Dia mencontohkan, bila ada aturan yang tak memadai, Kementerian akan memberikan sanksi berupa pengurangan rute terbang. Saat ini saja, setelah peristiwa delay parah pada Kamis dan Jumat lalu, Kementerian, ujar Barata, tak akan memberikan izin rute baru bagi Lion Air.
IRA GUSLINA SUFA