TEMPO.CO, Maros - Tak mendapat kepastian berangkat, ratusan penumpang dari tiga penerbangan pesawat Lion Air mengamuk di Gate 5 Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Minggu malam, 22 Februari 2015. Penumpang tujuan Jakarta hilang kesabaran setelah jadwal penerbangan mereka mengalami keterlambatan mulai pukul 17.40.
"Kami sangat kesal pihak Lion Air tak memberikan kepastian soal keberangkatan. Kami pun diberi makan seperti memberi makan anak ayam. Makanannya tak dibagikan oleh petugas hanya disimpan sehingga penumpang berebut. Banyak yang tak dapat," kata calon penumpang tujuan Jakarta, Alex.
Ratusan petugas keamanan dari Oritas Bandara, Kepolisian, dan TNI AU turun menenangkan calon penumpang. Hingga akhirnya emosi penumpang kembali reda setelah pihak Lion Air meminta semua calon penumpang yang mengalami keterlambatan selama 3 jam mengumpulkan kartu tanda penduduk untuk diberikan konpensasi ganti rugi senilai Rp300 ribu.
Tiga penerbangan pesawat Lion Air yang tertunda di antaranya rute Makassar- Jakarta. Pesawat dengan kode penerbangan JT : 777 tersebut seharusnya berangkat pukul 17.40 Wita namun tertunda hingga pukul 22.45 Wita.
Kemudian penerbangan berikutnya JT 873 berangkat pukul 18.10 Wita juga mengalami keterlambatan hingga pukul 22.20 Wita. Sedangkan satu pesawat lainnya adalah JT 797 yang mengalami keterlambatan pukul 20.10 Wita menjadi pukul 23.40 Wita.
Pihak Lion Air, Harjuno, pihaknya memastikan semua calon penumpang yang mengalami keterlambatan akan diberangkatkan. Harjuno meminta maaf atas kesalahan teknis yang terjadi di internal Lion Air. "Penumpang yang delay selama Tiga jam ke atas akan diberi ganti rugi sesuai ketentuan," kata dia.
General Manager PT Angkasa Pura 1, Yanus Suprayogi, mengatakan, pihaknya hanya bisa memperketat pengamanan dengan menambah petugas keamanan agar penumpang tidak menyerobot hingga ke landasan bandara. "Apa yang terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin merupakan efek domino dari kejadian di Cengkareng," kata Yanus.
JUMADI