TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan berencana merombak tradisi partainya ketika terpilih menjadi ketua umum. Zulkifli mengaku akan membentuk otonomi dewan pengurus wilayah dan konvensi pemilihan calon presiden.
"Sekarang partai politik justru tak demokratis. Pengambilan keputusan tergantung ketua umum, dan ketua umum otomatis jadi calon presiden atau wakil presiden," kata Zulkifli di rumah dinas Gubernur Maluku, Kamis, 20 Februari 2015.
Menurut Zulkifli, tradisi tersebut tidak sesuai dengan nilai demokrasi yang diusung PAN. Ketua Umum PAN sekarang, Hatta Rajasa, sempat maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan Juli 2014. Padahal, kata Zulkifli, ketua umum seharusnya berfokus pada urusan partai.
"Ketua umum bukan segala-galanya. Di Amerika, tak ada calon presiden dari ketua umum partai karena mereka berfokus memikirkan partai," kata Zulkifli.
Dengan konvensi calon presiden, kata Zulkifli, partai akan membuka kesempatan kepada kader-kader yang mumpuni. "Konvensi supaya kami bisa serap aspirasi rakyat."
Zulkifli juga menjanjikan pencalonan kepala daerah dari partainya tidak perlu izin Ketua Dewan Pengurus Pusat. Calon kepala daerah hanya membutuhkan izin Ketua Dewan Pengurus Wilayah.
Kini, Zulkifli tengah bersaing dengan Hatta Rajasa merebut kursi nomor satu partai berlambang matahari itu. Di Maluku, Zulkifli menggelar konsolidasi dengan pengurus partai daerah.
Puncaknya, Zulkifli akan ke Yogyakarta pada 27 Februari 2015 untuk bertemu dengan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amien Rais. Kongres nasional PAN digelar pada 28 Februari-2 Maret 2015.
PUTRI ADITYOWATI