TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat mengadakan pertemuan tertutup dengan semua kader Demokrat Jawa Timur pada Ahad, 8 Februari 2015, dikabarkan sempat menyinggung soal langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menenggelamkan kapal-kapal negara lain yang menangkap ikan secara ilegal di perairan Indonesia.
“Iya, menyinggung soal itu,” ujar Bendahara DPD Demokrat 2015 ketika dihubungi Tempo, Senin, 16 Januari 2015.
Baca Juga:
Meskipun sebetulnya pesan tersebut tidak boleh disampaikan kepada media, Sugiri menyampaikan, secara umum, SBY mengatakan bahwa sebetulnya yang paling sulit dilakukan adalah mencegah kapal-kapal asing yang masuk ke Indonesia untuk mengganggu kedaulatan Tanah Air. “Menenggelamkan kapal itu adalah hal yang mudah. Namun, menjaga kapal-kapal asing yang masuk Indonesia melalui daerah-daerah perbatasan, itu yang jauh lebih sulit dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, menurut salah seorang yang hadir dalam pertemuan tersebut, SBY mengkritik kebijakan menenggelamkan kapal nelayan asing yang masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini, menurut SBY, dapat mengakibatkan Indonesia kehilangan banyak teman negara-negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia. “Negara jadi kurang beruntung dan dunia mulai mengkritik dan menyalahkan,” ujar SBY seperti dituturkan orang itu.
Masih menurut sumber yang sama, SBY kemudian menambahkan alasannya tidak menenggelamkan kapal nelayan negara asing yang masuk ke wilayah Indonesia. SBY beralasan, sebetulnya banyak nelayan Indonesia yang juga masuk ke perairan negara tetangga, seperti Myanmar dan Vietnam. Nelayan-nelayan yang ditangkap oleh negara tetangga kemudian dengan diplomasi yang dilakukan SBY akhirnya dapat dibebaskan.
EDWIN FAJERIAL