TEMPO.CO, Banyuwangi - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menduga Gunung Raung di perbatasan Banyuwangi-Jember-Bondowoso, sudah meletus. Tapi, letusan Gunung Raung tergolong kecil dan belum mengancam warga. “Ancamannya masih di sekitar kaldera,” kata Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Hendra Gunawan, kepada Tempo, Senin, 16 Februari 2015.
Hendra menjelaskan, letusan Gunung Raung bertipe strombolian. Ciri-ciri letusan strombolian yaitu letusannya kecil namun terus-menerus mengeluarkan material pijar. Letusan kali ini mirip dengan letusan 19 Oktober 2012.
Kemungkinan Gunung Raung meletus, kata Hendra, berdasarkan beberapa indikasi. Yakni keluarnya cahaya api, tingginya kegempaan, suara gemuruh, dan adanya embusan asap. Cahaya api dan embusan asap, diperkirakan adalah lontaran material pijar.
PVMBG mendeteksi cahaya api telah keluar sejak Desember 2014 dan terakhir tercatat pada 14 Februari 2015. Namun PVMBG kesulitan memantau langsung letusan Gunung Raung karena kalderanya luas dan dalam. Kaldera itu berukuran 2.250 x 1.750 meter, kedalamannya 500 meter. Luasnya kaldera ini membuat material Gunung Raung tak sampai terlontar keluar.
Meski begitu, status gunung setinggi 3.332 meter dari permukaan laut ini tetap waspada (level II). PVMBG meminta warga tak mendekat ke puncak dalam radius dua kilometer. “Kami harap warga tetap tenang, dan menghindari radius dua kilometer dari puncak,” kata Hendra.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo, mengatakan kegempaan tremor Gunung Raung pada Ahad kemarin tercatat 114 kali, dengan durasi 50-1.508 detik. Embusan asap pekat setinggi seratus meter. Sedangkan pada Senin hari ini mulai pukul 06.00-12.00, gempa tremor tercatat 24 kali dengan durasi 83-1.637 detik. “Asap juga masih muncul setinggi 100 meter,” kata Mukijo.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, Heru Widagdo, mengatakan hujan abu Gunung Raung dirasakan sejumlah warga desa di kaki Gunung Raung yang berada di kawasan Kabupaten Jember. "Hampir sepekan terakhir ini," kata Heru di kantor BPBD Jember, Senin, 16 Februari 2015. Selain hujan abu, warga juga melihat sinar pijar di atas Raung serta bau belerang.
IKA NINGTYAS