TEMPO.CO , Pekanbaru:Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di wilayah Riau. Sedikitnya 40 hektar hutan di Kabupaten Bengkalis hangus terbakar. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro mengatakan kemunculan titik api sudah terdeteksi sejak 13 Januari 2015 lalu. 'Kebakaran terjadi di lahan gambut," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 10 Februari 2015.
Menurut Suiswantoro, sejak tiga pekan terakhir wilayah Kabupaten Bengkalis sudah memasuki cuaca panas dan angin kencang yang cukup ekstrim. Udara kering yang berhembus tidak membawa uap air membuat lahan gambut mengering sehinga mudah terbakar. Meski demikian kata dia, pemicu kebakaran lahan yang terjadi tetap saja akibat unsur kesengajaan ulah manusia. "Pengamatan kami di lapangan, ada unsur pembersihan lahan, kami melihat ada tebangan kayu," ujarnya.
Namun pihaknya tidak tahu persis pelaku pembakar lahan tersebut. "Sulit untuk membuktikan siapa pembakarnya, perlu dilakukan penyelidikan lebih dalam," ujarnya.
Menurut Suiswantoro, titik api menyebar di beberapa wilayah. Yakni di Kecamatan Bengkalis, Dusun Pematang Duku Timur, Kecamatan Bantan, Desa Batang Air. "Diperkirakan hampir 10 hektar lahan terbakar di sana," katanya.
Kemudian di Kecamatan bukit Batu, Desa Buruk Bakul seluas 20 hektar yang berbatasan dengan lahan perusahaan sawit dan akasia. Lalu di Kecamatan Siak Kecil, Desa Sumber Jaya sekitar 5 hektar dan Desa Sungai Linau sekitar 3 hektar. "Namun sejauh ini kebakaran lahan belum mengganggu perkebunan milik warga maupun masyarakat," kata Suiswantoro.
Suiswantoro mengatakan pihaknya telah berupaya melakukan pemadaman sejak dua pekan terakhirS. Sebanyak 124 regu pemadam kebakaran dari BPBD telah dikerahkan untuk 8 Kecamatan. Pemadaman juga dibantuk oleh tim pemadam perusahaan sebanyak 100 orang serta 40 personil anggota Kepolisian Resor Bengkalis. "Kami juga dibantu oleh perusahaan dengan membuat sekat api menggunakan alat berat," jelasnya.
Dia menjelaskan sebagian titik api sudah berhasildipadamkan namun kebakaran lahan masih terus terjadi di beberapa titik mengingat lahan terbakar merupakan lahan gambut. Regu pemadam kerap mengalami kesulitan saat melakukan pemadaman karena akses jalan yang sulit ditempuh. "Sumber air di beberapa titik api juga sulit didapatkan."
Suiswantoro memastikan kebakaran lahan di Bengkalis belum mengganggu kualitas udara dan aktivitas masyarakat. "Cuaca masih normal, sejauh ini belum ada terjadi gangguan asap," katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau Yulwiriawati Moesa mengaku telah mengerahkan seluruh regu pemadam Masyarakat Peduli AP ke sejumlah wilayah. Dia mengklaim kebakaran lahan yang terjadi sudah dapat ditanggulangi lebih cepat oleh regu pemadam dibantu pihak perusahaan dan kepolisian. "Semua sudah memiliki rasa tanggung jawab, baik masyarakat maupun perusahaan, " kata Yulwiriawati.
RIYAN NOFITRA