TEMPO.CO, Jakarta: Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Edi Hasibuan, menyatakan jawaban yang dilontarkan para calon Kepala Kepolisian RI dalam tes wawancara cukup memuaskan. Meski begitu, menurut Edi, Presiden Joko Widodo punya penilaian yang berbeda.
"Walaupun memuaskan kami, belum tentu memuaskan Presiden," kata Edi saat dihubungi Tempo, Sabtu, 7 Februari 2015. Presiden, menurut Edi, bisa saja tidak puas dengan jawaban yang disampaikan para calon Kapolri.
Pada akhirnya, Edi menyatakan, yang menentukan adalah Jokowi. Kompolnas, menurut Edi, hanya memberikan pertimbangan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Biar nanti Presiden yang memberikan penilaian," ucap Edi.
Pada Jumat lalu, Kompolnas mewawancarai empat calon orang nomor satu di Kepolisian jika nantinya Jokowi batal melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan, tersangka kasus suap dan gratifikasi. Setiap calon diwawancarai sekitar dua jam.
Keempat kandidat itu, antara lain Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno, dan Kabareskrim Komjen Budi Waseso. Budi Waseso merupakan kandidat baru.
Anggota Kompolnas, Adrianus Meliala, sebelumnya mengatakan setiap calon ditanyai ihwal visi dan misi yang berkaitan dengan program Nawa Cita. "Itu kan tidak jauh-jauh dari kebijakan Presiden. Penampilan mereka oke semua," kata kriminolog dari Universitas Indonesia itu.
Dari empat kandidat itu, Waseso yang paling berpeluang didukung lingkaran kekuasaan. Dukungan ini karena Waseso adalah orang dekatnya Budi Gunawan. Waseso sudah mengakui ini. Ia juga tampak menemani Budi Gunawan saat Budi menjalani fit and proper test calon Kapolri di DPR. Adapun Budi Gunawan, mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri, disebut-sebut ikut membuat visi-misi Jokowi-Kalla saat kampanye.
Sebelumnya, Waseso mengaku siap jika diplot menjadi calon Kapolri. Terkait dengan tuduhan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK, Waseso mengatakan tuduhan itu tak benar.
SINGGIH SOARES