TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan nasib Kepala Polri terpilih Komisaris Jenderal Budi Gunawan belum diputus. Ia merepon kabar bahwa, berdasarkan pembicaraan telepon Jokowi-Syafii Maarif, Budi batal dilantik. "Harus tunggu praperadilan," kata Jusuf Kalla di kantornya, Kamis, 5 Februari 2015.
Ihwal pernyataan Syafii Maarif yang mengatakan dihubungi Jokowi tentang pembatalan pelantikan Budi Gunawan, JK menyayangkan. "Tidak selayaknya tentu pembicaraan pribadi itu (tersebar), juga menjadi bagian dari pada informasi." kata Jusuf Kalla. Namun, ia tidak tahu apakah isi pembicaraan tersebut benar adanya. "Yang tahu hanya mereka berdua," katanya.
Tokoh Muhammadiyah yang akan segera berulangtahun ke-80 itu mengaku menerima informasi tersebut saat dihubungi oleh Jokowi pada Pukul 19.15, Selasa malam lalu. Saat itu, Jokowi baru saja bertemu pimpinan parta-partai anggota koalisi pendukungnya, termasuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri. "Saya sedang di masjid saat dia telepon," kata Syafii.
Saat dihubungi oleh Jokowi, Syafii mengira telah ada komunikasi yang membaik antara Jokowi dengan Megawati. "Saya kira cair setelah adik dan kakak itu ketemu, Mega kalau panggil Presiden kan adik Jokowi," kata dia.
Makanya, Syafii mengaku sempat bertanya ke Jokowi, "Pak Presiden, gimana sudah mencair?" Syafii melanjutkan, ternyata Jokowi menjawab, "Cair apanya, ini malah kacau. Tapi saya tidak akan melantik BG (Budi Gunawan)."
Syafii menambahkan, keputusan resmi Jokowi untuk membatalkan pelantikan BG akan diumumkan pada saat yang tepat. Dia pun menyarankan agar Jokowi mengumumkan keputusan resminya secepat mungkin.
Syafii menyarankan agar Jokowi mengumumkan keputusan resminya secepat mungkin. "Makin cepat, makin baik. Kalau terlalu lama, bisa masuk angin nanti," kata dia. Menurut Syafii, pernyataan Jokowi yang berencana membatalkan pelantikan Budi Gunawan, itu merupakan perkembangan maju.
Saat bertemu Tim 9 pada Rabu pekan lalu, menurut Syafii, rencana pembatalan pelantikan Budi Gunawan belum diungkapkan oleh Jokowi. "Rabu pekan lalu, dia masih menyatakan tidak ada opsi lain, selain melantik," kata Syafii.
TIKA PRIMANDARI | ADDI MAWAHIBUN IDHOM