TEMPO.CO, Jakarta - Mark Barney Greenway, vokalis band metal Napalm Death, menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Barney meminta pengampunan untuk terpidana mati kasus narkotik asal Inggris, Lindsay Sandiford.
"Saya menulis kepada Anda lagi untuk memohon belas kasihan dan menahan diri, kali ini mengenai kasus Lindsay Sandiford, seorang tahanan dari Inggris yang akan dieksekusi atas keterlibatannya mengedarkan kokain," tulis Barney dalam suratnya, seperti dikutip The Independent, Kamis, 5 Februari 2015.
Barney meminta Jokowi mempertimbangkan permohonannya. Dia beralasan, Stanford berada di bawah tekanan saat membawa obat-obatan itu. "Keluarganya berada di bawah ancaman jika dia tak mematuhi."
Standiford divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, pada Januari 2013. Dia dinyatakan bersalah karena menyelundupkan 4,7 kilogram kokain ke Bali pada Mei 2012. Kokain yang termasuk dalam narkotik golongan satu itu diperkirakan bernilai Rp 24 miliar.
Pada 22 Januari lalu, Napalm Death juga menulis surat terbuka untuk Jokowi lewat akun Facebook-nya. Band asal Kota Birmingham, Inggris, tersebut meminta Jokowi mengampuni dua terpidana mati anggota Bali Nine asal Australia: Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Napalm Death adalah band pionir aliran grindcore dari Inggris yang terbentuk pada 1981. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi sempat mengenakan kaus Napalm Death.
THE INDEPENDENT | BBC | KODRAT | NUR ALFIYAH