TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau calon lokasi pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta Kamis sore, 5 Februari 2015. Dalam lawatannya ke Yogya tersebut, Jonan juga menemui Raja Keraton sekaligus Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kediamannya di Keraton Kilen usai mengecek lokasi bandara.
"Beliau (Sultan) kan yang mempunyai wilayah (pembangunan bandara baru), kami harus bertemu membicarakan langsung soal (bandara) itu," ujar Jonan.
Sebelum terlibat dialog serius, rombongan Menteri Jonan yang tampak capai usai meninjau lokasi bandara yang berjarak sekitar 30 kilometer dari Kota Yogya itu dijamu lebih dulu dengan makan malam oleh Sultan.
Menu utama yang disajikan pihak Keraton Yogya yakni Gudeg Manggar. Gudeg kuno yang merupakan resep turun temurun keraton ini pun sempat dipamerkan Sultan pada Jonan. Untuk tamu-tamu Sultan yang ditemui di Keraton Kilen, menu ini cukup familiar. "Gudeg ini cukup langka, karena semakin jarang ada," kata Sultan pada Jonan sebelum mengambil porsinya.
Gudeg Manggar merupakan gudeg yang bahan utamanya tidak menggunakan daging nangka muda seperti gudeg umumnya. Namun menggunakan bunga kelapa atau biasa juga disebut mayang. Gudeg ini mengeluarkan aroma khas yang lebih harum. Penjual gudeg manggar yang bertahan misalnya di kawasan Srandakan perbatasan Kabupaten Bantul - Kulonprogo.
Usai bersantap, Sultan dan Jonan pun meneruskan dengan dialog yang berlangsung di meja makan pendopo Keraton Kilen sekitar 1,5 jam itu. Sejumlah pejabat terkait ikut menemani. Mulai Direktur Utama PT. Angkasa Pura 1 Tommy Soetomo, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional DIY Arie Yuwirin, dan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo. Tak ketinggalan anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang juga permaisuri Sultan Gusti Kanjeng Ratu Hemas ikut dialog dalam satu meja bundar.
Usai dialog Dirut Angkasa Pura 1 Tommy Soetomo menuturkan, dari luasan lahan bandara baru di Kulonprogo sekitar 600 hektar, saat ini sedang proses penyelesaian konsultasi publik. "Setelah konsultasi, kami tunggu dokumen IPL (Izin Penetapan Lokasi) dan segera pembebasan lahan," kata dia.
Bandara baru Kulonprogo disiapkan untuk menggantikan Bandara Adi Sutjipto Yogya yang saat ini dinilai sudah tak representatif dengan meningkatnya penumpang.
Menempati lahan di Kecamatan Temon Kulonprogo, bandara baru ini akan meliputi kawasan yang saat ini dihuni 2500 keluarga dari lima desa yakni Jangkaran, Sindutan, Paliyan, Glagah, dan Kebonrejo.
PRIBADI WICAKSONO