TEMPO.CO, Banda Aceh - Festival Batu Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, menyedot ratusan pengunjung yang ingin melihat dan membeli batu-batu giok dan batu perhiasan berkualitas lainnya. Salah satu batu yang menarik perhatian adalah giok natural gold, yang dipatok seharga Rp 600 juta.
Saat Tempo mengunjungi arena pameran, Rabu sore, 4 Februari 2015, batu itu menjadi andalan stan Redelong Gamestone dari Kabupaten Bener Meriah. “Batu itu sudah ditawar oleh seorang kolektor seharga Rp 300 juta, tapi belum dilepas,” kata Huriah, penjaga stan.
Sang penemu batu itu adalah Aman Ega. “Batu ini tergolong langka di dunia, giok dengan warna emas dan di tengahnya ada warna hijau,” katanya sambil menyenter batu.
Menurut Aman, batu tersebut ditemukan 20 tahun lalu pada sebuah sungai pedalaman Kabupaten Bener Meriah. Kadar kekerasan batu ini adalah 7 skala Mohs. Batu itu mempunyai bobot sekitar 16 kilogram.
Festival Batu Aceh yang digelar di Hermes dibuka Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf pada Selasa sore, 3 Faruari 2015. Festival yang diikuti 300 peserta dengan 50 stan itu berlangsung hingga 8 Februari. Umumnya batu yang ada dipamerkan adalah giok dengan beragam jenis. Ada juga beberapa batu lainnya seperti cempaka, kecubung, delima, dan batu akik lainnya.
Muzakir mengatakan masyarakat dapat memanfaatkan peluang kekayaan alam Aceh dengan beragam batu untuk menjadi sumber penghasilan ekonomi baru. Harapannya, festival batu Aceh bisa digelar tiap tahun untuk mempromosikan Aceh kepada dunia.
ADI WARSIDI