TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Kepolisian Resor Bangkalan, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Sulistiyono menepis kabar bahwa penembak Mathur Husairi, pegiat antikorupsi Bangkalan, belum tertangkap karena telah kabur ke luar daerah. "Mau kabur ke mana?" katanya, Senin, 2 Februari 2015. (Baca berita sebelumnya: LPSK Lindungi Aktivis Bangkalan Korban Penembakan)
Kata Sulistiyono, pelaku kejahatan bisa dikatakan kabur jika polisi telah tahu pasti identitasnya dan tidak segera melakukan penangkapan. "Nah, sekarang kan siapa pelakunya belum pasti, terus siapa yang kabur?" ujarnya.
Meski hingga kini belum berhasil menangkap pelaku penembakan itu, Sulistiyono memastikan, polisi terus bekerja siang dan malam. Salah satu upaya polisi adalah menyodorkan foto sejumlah orang kepada Mathur Husairi.
Jika dari semua foto yang disodorkan tidak ada satu pun yang dikenali Mathur, kata Sulistiyono, polisi masih punya cara lain untuk menangkap pelaku. "Ada lidik-lidik (penyelidikan) lain di lapangan, tapi apa bentuknya tidak bisa saya jelaskan ke media," katanya. (Baca: Ciri Penembak Aktivis Bangkalan Sudah Diketahui)
Belum tertangkapnya pelaku penembakan Mathur membuat kalangan pegiat antikorupsi di Bangkalan khawatir penjahat itu telah kabur. "Tapi kami masih sangat percaya pada kerja polisi. Mereka bisa secepatnya mengungkap pelaku penembakan," kata pembina Lembaga Kajian Sosial Demokrasi Bangkalan, Aliman Harist.
Penembakan terhadap Mathur terjadi di muka rumahnya pada 20 Januari 2015. Sebuah peluru menembus pinggang hingga terkena usus aktivis yang rajin mengumpulkan data dugaan korupsi penguasa Bangkalan, Fuad Amin Imron, dan menyerahkannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi itu. Mathur selamat dari penembakan itu dan kini menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya.
MUSTHOFA BISRI