TEMPO.CO, Balikpapan - Bandar Udara Sepinggan Balikpapan, Kalimantan Timur, menggelar simulasi penanganan aksi teror di terminal keberangkatan, Kamis, 29 Januari 2015. Simulasi tersebut mengganggu aktivitas calon penumpang di terminal keberangkatan domestik Bandara Sepinggan.
“Jalannya ditutup petugas keamanan bandara, kami terpaksa menunggu,” kata Arfi, calon penumpang tujuan Jakarta, Kamis.
Simulasi penanggulangan teror ini memang cukup mengejutkan sejumlah penumpang pesawat di Bandara Sepinggan. Arfi menjadi salah satu penumpang yang terkejut kala ada personel polisi berpakaian sipil bersenjata lengkap baku tembak dengan tiga teroris yang menyandera wanita.
Selanjutnya, petugas menutup seluruh area masuk ke pesawat dari seluruh aktivitas lalu-lalang penumpang. Hanya petugas mengenakan kartu tanda pengenal yang diperkenankan melintasi area penghubung cek ini dengan gerbang keberangkatan pesawat. “Terpaksa harus memutar untuk masuk di area gerbang keberangkatan,” ungkapnya.
Direktur Operasional PT Angkasa Pura I AVM Yushan S. menyatakan simulasi sudah dipilihkan waktu agar tidak mengganggu aktivitas penerbangan Bandara Sepinggan. Pihaknya sengaja melaksanakan simulasi kecelakaan dan aksi teror pada pukul 07.00 hingga 12.00 Wita agar tidak menganggu kenyamanan penumpang. “Saya pastikan tidak ada penundaan penerbangan di Bandara Sepinggan,” paparnya.
Namun demikian, Yushan mengakui adanya penumpang yang terganggu kala pelaksanaan simulasi penanggulangan aksi teror. Gangguan ini tidak secara penuh mempengaruhi kelancaran penerbangan penumpang Balikpapan. “Hanya terganggu sekitar 10 menit saja, tidak ada masalah,” ujarnya.
Bandara Sepinggan menggelar simulasi penanggulangan bencana kecelakaan pesawat dan aksi teror. Simulasi ini melibatkan sekitar 650 personel terdiri unsur Angkasa Pura, TNI AU, Polisi, Badan SAR Nasional, dan medis.
SG WIBISONO
Berita lain:
Terdampar di Chechnya, Wanita Ini Ditolak Jadi WNI
Jika Lantik BG, Denny Indrayana: Jokowi Blunder
100 Hari Jokowi, Ada Investasi Rp 924,3 Triliun