TEMPO.CO, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan Rp 13 juta untuk menebus tenaga kerja wanita di Malaysia, Anies Deka Sany. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan biaya itu digunakan untuk mengurus paspor, memo, special pass, dan tiket pesawat.
"Kalau mau cepat, harus nebus paspor. Pokoknya total Rp 13 juta sama tiketnya," kata Risma, Senin, 26 Januari 2015. (Baca berita lainnya: Penyelidikan Kasus TKW di Taiwan Dihentikan)
Sekitar dua pekan lalu, Pemerintah Kota Surabaya menerima surat dari lembaga swadaya masyarakat Asap Gerilya yang mendapat pengaduan dari orang tua Anies. Anies bekerja di perusahaan bidang elektronik di Malaysia sejak 2012. Tapi setahun kemudian, perempuan kelahiran Februari 1994 itu merasa tidak betah karena majikannya sering marah-marah.
Anies kemudian memutuskan berhenti. Tapi keputusannya itu menyalahi kontrak dua tahun yang sudah dia sepakati dengan perusahaan. Anies pun dianggap melarikan diri sehingga perusahaan menahan paspornya.
Pada Juli 2014, Anies melahirkan bayi yang diberi nama Arief Amir. Hidup Anies terkatung-katung setelah dia dipisahkan dengan suaminya yang juga bekerja di Malaysia. (Baca: Koma 16 Bulan, TKW Sihatul Alfiyah Meninggal)
Risma meminta Dinas Sosial untuk mengurus kepulangan Anies. Ia lebih dulu memastikan bahwa Anies memang benar-benar warga Surabaya. Risma lantas berkomunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Malaysia. "KBRI sampaikan kalau mau cepat, harus nebus paspor yang ditahan perusahaan," ujarnya.
Selama proses penebusan berlangsung, Risma meminta agar KBRI melindungi Anies. Selanjutnya, Pemerintah Kota melalui Dinas Sosial langsung mengusahakan agar Anies segera dipulangkan. Prosesnya tidak terlalu sulit. Tidak sampai sepekan, Anies akhirnya tiba di Surabaya, Senin, 26 Januari 2015.
Berkaca pada kasus Anies, Risma juga akan menelusuri kasus serupa yang menimpa warga Surabaya di luar negeri. Risma berjanji akan menyediakan lapangan kerja bagi mereka yang ingin kembali ke Surabaya. (Baca: Hadapi Hukuman Mati, TKW Ini Idap Kanker Stadium 4)
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler Lainnya:
EKSKLUSIF: Gaya Jokowi Minta Bambang KPK Dilepas
Mudah Disetir, Jokowi Itu Presiden RI atau PDIP?
Ternyata Sistem Kemudi Air Asia QZ8501 Pernah Rusak
'Jokowi, Jangan Pindahkan Istana ke Rumah Mega'
Penangkap Bambang KPK Terlibat Kasus Bosnya--Pukat