TEMPO.CO, Bangkalan - Mathur Husairi, seorang aktivis antikorupsi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Selasa dinihari, 20 Januari 2015. Perut direktur lembaga swadaya masyarakat Center for Islam and Democracy Studies ini luka parah akibat tertembus peluru.
Korban saat ini dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya. "Kabar terakhir, Mathur sudah menjalani operasi. Dia membutuhkan banyak darah," kata rekan korban, Aliman Haris. (Baca: Persoalkan Raskin, Aktivis di Bangkalan Dibacok.)
Peristiwa ini terjadi setelah Mathur bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat Bangkalan. Pertemuan tersebut berlangsung hingga Senin tengah malam. Seusai pertemuan, Mathur pulang dengan mengendarai Toyota Avanza bernomor polisi M-307-HA milinya. Mathur tiba di rumahnya pada pukul 01.30.
Saat keluar dari mobil untuk membuka pagar rumahnya, Mathur ditembak dua orang yang mengendarai sepeda motor. Mendengar suara letusan, keluarga Mathur di dalam rumah berhamburan keluar. Mereka lalu menemukan Mathur tersungkur bersimbah darah. (Baca: Tersinggung, Motif Penganiayaan Aktivis Bangkalan.)
Setelah memuntahkan timah panas, para pelaku langsung kabur. "Mathur memang berani dalam menyorot kasus korupsi, termasuk yang dilakukan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron," kata Aliman.
Aliman meminta polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut. Kegagalan polisi dalam mengungkap pelaku penembakan itu, Aliman melanjutkan, akan menjadi ancaman serius bagi aktivis di Bangkalan. "Harus diusut sampai tuntas. Jika tidak, akan mengancam kebebasan berpendapat di Bangkalan," katanyaya. (Baca: Demo LSM di Kejaksaan Bangkalan Berujung Ricuh.)
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar Dikenal Tertutup
Bob Sadino, Celana Pendek, dan Ajaran Agama
Ribut Kapolri, Koalisi Prabowo Mau Jatuhkan Jokowi?
Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar, Ayah: Nuwun Sewu
Geram, Fadli Zon: Hanya Tuhan yang Mengevaluasi KPK