TEMPO.CO, Kediri - Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI menemukan peluru yang disimpan di dalam Al-Quran di rumah orang tua Roni, terduga teroris yang ditembak mati di Dusun Nglarangan, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Polisi tak menemukan senjata api jenis revolver yang diduga dicuri Roni dari anggota Polres Bima.
Seusai melakukan penyergapan senyap pukul 08.30 WIB pagi tadi, Densus melakukan penyisiran di rumah orang tua dan kakek Roni. Kedua rumah tersebut menjadi tempat tinggal Roni dan istri serta tiga anaknya sejak pulang ke Kediri tiga pekan lalu. “Kami mencari senjata revolver yang diambil pelaku dari anggota Polres Bima,” kata Kepala Bidang Penindakan Densus 88 Antiteror Komisaris Besar Ibnu Suhendra seusai memimpin penyergapan di Kediri, Jumat, 16 Januari 2015. (Baca juga: Darah Menggenang di Rumah Roni yang Diduga Teroris.)
Senjata api tersebut diambil Roni setelah menghabisi Brigadir Satu Yamin di Bima beberapa waktu lalu. Diduga kuat senjata tersebut dipergunakan Roni untuk melakukan kejahatan dan aksi terorisme di berbagai daerah. (Baca berita sebelumnya: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Kediri.)
Namun dalam penyisiran yang berlangsung cukup lama itu Densus tak menemukan senjata yang dicari. Mereka justru menemukan sebuah peluru senjata api jenis revolver yang terselip di dalam kitab suci Al-Quran di kamar paling depan rumah pasangan Suyadi-Darmi, orang tua Roni. Demikian pula dengan penyisiran di rumah kakek Roni, Sunar, yang berjarak 500 meter. (Baca pula: Ilham Syafii Tewas, 5 Diduga Teroris Ditangkap.)
Petugas bahkan menyisir pekarangan samping dan belakang rumah buruh tani itu untuk mencari senjata yang dimaksud. Beberapa perabotan juga tampak diangkat dan diperiksa dengan teliti sebelum menyatakan tidak ditemukan.
Kepala Desa Krenceng Suparno membenarkan hasil penggeledahan tersebut. Suparno yang turut dilibatkan sebagai saksi oleh Densus menyatakan tak ditemukan senjata api selain peluru di dalam Al Quran. "Tak ada senjata di rumah," katanya.
Tim Densus juga membawa dua buah kartu tanda penduduk milik Roni yang mengganti nama menjadi Muos sebagai warga Nusa Tenggara Barat. Sedangkan KTP satunya bernama Joko dan tercatat sebagai warga Poso. Selain itu Densus juga mengamankan buku nikah atas nama Mas Tato yang dilengkapi potret wajah Roni. Tidak diketahui Kantor Urusan Agama mana yang mengeluarkan buku nikah tersebut.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Malam Ini, Jokowi Umumkan Nasib Budi Gunawan
Evolusi Pembantu Menjadi Penulis dan Motivator
Budi Gunawan Dilantik, PDIP: Tak Mungkin Mundur