TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia wilayah Sidoarjo, Jawa Timur, menemukan beberapa kekeliruan pada isi Al-Quran raksasa misterius. Al-Quran dengan panjang 2 meter, lebar 2,4 meter, tebal 15 sentimeter, dan berat sekitar 1 kuintal itu ditemukan seorang warga di kamar tidurnya ketika melakukan istigasah. (Baca: MUI Periksa Alquran Raksasa Sidoarjo)
Temuan itu membimbing MUI setempat mengumpulkan hufaz (orang yang hafal Al-Quran) untuk melakukan penashihan atau pemeriksaan. Sejauh ini MUI telah menemukan beberapa kekeliruan seperti dalam Surat Al-Baqarah, tepatnya pada awal surat.
"Terdapat pengulangan lafadz sebanyak dua kali, yaitu pada lafadz unzila," kata Ketua MUI Sidoarjo Usman Bahri kepada Tempo, Kamis, 15 Januari 2015. (Baca juga: Sekjen MUI Tidak Setuju Interupsi Khotbah)
Kekeliruan juga ada dalam surat Al-Fatihah ayat 7. Dalam ayat itu, terdapat pengulangan ayat pada lafadz "Shirotol ladi alladina". Dengan dua sampel kesalahan tersebut, Usman mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada beberapa ayat lain yang kurang tepat. "Tapi kesalahan seperti itu lumrah karena tulisan tangan manusia," ujarnya.
Penashihan dilakukan secara tertutup. Al-Quran juga sudah dipindahkan dari lokasi temuannya di sebuah rumah di Desa Glagah Arum RT 12 RW 3, sekitar 500 meter dari tanggul lumpur Lapindo ke kantor MUI Sidoarjo di Jalan Pahlawan Sidoarjo. Alasannya, untuk menghindari berbagai penafsiran yang bermacam-macam dari masyarakat terkait dengan ditemukannya kitab suci tersebut.
"Lagi pula kami temukan beberapa kekeliruan pada isinya, jadi harus dibenarkan," katanya. "Kemungkinan penashihan ini bisa selesai pada 28 Januari 2015." (Baca juga: Sekjen MUI Tidak Setuju Interupsi Khotbah)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler:
4 Risiko Budi Gunawan Jika Ngotot Jadi Kapolri
4 Aktor di Balik Blunder Pemilihan Budi Gunawan
SBY Copot Jabatan Tersangka, Kini Jokowi Malah...
Rekening Anak Budi Gunawan Bikin Heran KPK