TEMPO.CO, Yogyakarta - Ada pemandangan yang tak biasa menjelang detik-detik pergantian tahun 2014 ke 2015 di jalan menuju Alun-alun Selatan Yogyakarta, Rabu, 31 Desember 2014. Di situ, ada seorang lelaki bertelanjang dada dan memakai celana jins ketat berlari memotong arus kendaraan dengan serampangan.
Lelaki itu seolah tak peduli jika ada pengendara yang menubruknya. Sambil berlari tak beraturan, pemuda itu membentangkan kaus berwarna putih bertuliskan 'Bagaimana Rasanya Menjadi Anda?'. (Baca: Tahun Baru di Taman Mini, Ada Doa untuk Air Asia)
Ulah lelaki tersebut menjadi pusat perhatian masyarakat yang melintas. Ada beberapa pengendara yang berhenti di tengah jalan untuk sekadar ingin tahu, apa maksud dari tulisan yang ditunjukkan pria itu. Kemacetan tak terelakkan. (Baca: Jokowi Tahun Baruan di Solo, Eh, Mati Lampu!)
Polah pemuda tadi rupanya sebuah pertunjukan seni yang dibawakan kelompok teater asal Jakarta, Kantor Teater. Hanya dua orang seniman yang terlibat dalam aksi selama kurang-lebih satu jam itu, Roy Zulian dan Slamet Riyadi alias Mamek. (Baca: Tahun Baru. Ahok Sibuk Salaman, Djarot Misuh-misuh)
"Kami dalam perjalanan pulang ke Jakarta, mampir Yogyakarta tiba-tiba ingin bikin performance," kata Roy saat ditemui Tempo di sela aksinya di persimpangan Suryodiningratan, Kelurahan Minggiran, Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta. Kantor Teater baru saja selesai pentas bersama Kelompok Teater Kanvas di Taman Budaya Solo. (Baca: Tahun Baru, Wagub Djarot Sempat 'Goyang Oplosan')
Roy menuturkan performance art itu mengangkat gagasan tentang refleksi rasa manusia untuk bisa melihat dirinya sendiri. "Kebetulan momennya pas malam pergantian tahun baru, jadi begitu ada gagasan langsung kami tampilkan agar tak kehilangan momen," kata dia. (Baca: Kata Djarot, Ini Beda Tahun Baru Blitar-Jakarta)
Dalam aksinya, Mamek awalnya mengangkat teks di kaus itu dengan cara telentang di pinggir jalan. Tak lama, ia lalu berdiri. Mulai berjingkat-jingkat, menangis, dan berjoget sendiri. "Pulang, yuk pulang/ Ke mana?/ Ke datang / Datang dari mana?/ Datang dari hilang," ujar Mamek berulang-ulang mengucap kalimat itu dalam monolognya. (Baca juga: Indonesia Berduka, Ahok: Tolong Jangan Hura-hura)
Roy menuturkan aksi tanpa penonton resmi dan panggung konvensional itu ingin mempertanyakan hal sederhana. "Untuk merenung, apa yang baru dari diri kita di tahun baru ini? Atau hanya sama saja?" ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO
Topik terhangat:
AirAsia | Banjir | Natal dan Tahun Baru | ISIS | Susi Pudjiastuti
Berita terpopuler lainnya:
Ini Dia Harga Baru Premium dan Solar
Duka Air Asia, Ngunduh Mantu Raffi Ahmad Dikecam
Indigo Ingatkan Ahok Soal Tahun Baru dan Gempa Jakarta