TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan keluarga di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, terpaksa diungsikan. Penyebabnya adalah terjadi pergerakan tanah yang dapat menyebabkan bencana alam. Selain Cihea, wilayah lainnya adalah Desa Mekarsari, Kecamatan Pagelaran.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur Asep Suhara, pergeseran tanah di Desa Mekarsari, Kecamatan Pagelaran, dipicu oleh guncangan gempa yang terjadi pada Jumat, 26 Desember 2014, sekitar pukul 21.00 WIB. "Pergeseran tanah di Mekarsari memang sudah terjadi sebelumnya. Namun, saat gempa, tanah bergeser lagi sehingga mengakibatkan dua rumah rusak dan puluhan lainnya terancam," ujar Asep saat dihubungi Tempo, Sabtu, 27 Desember 2014.
Asep menuturkan pihaknya sudah mengantisipasi bencana pergeseran tanah ini sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. "Kami sudah mengevakuasi warga sebelumnya karena peristiwa ini sudah terjadi sebelum gempa. Namun, akibat gempa, ada pergeseran tanah di lokasi baru," kata Asep.
Sedangkan di Cihea, Asep mengatakan, pergeseran tanah terjadi karena hujan lebat yang terus mengguyur kawasan Cianjur dan sekitarnya. Tidak ada korban jiwa di desa ini.
"Warga yang dievakuasi diungsikan ke penampungan sementara. Kami sudah mengirimkan bahan-bahan logistik untuk kebutuhan mereka sambil menghitung kerugian serta langkah yang akan kami lakukan," ucap Asep.
Asep mengimbau pula agar warga tetap waspada karena musim hujan masih akan terus berlangsung hingga Februari mendatang. "Kami masih menetapkan status tanggap bencana, belum siaga I bencana," kata Asep.
DEDEN ABDUL AZIZ
Terpopuler
Memperkosa Turis Cina, Petugas Bandara Dilepas
Reaksi Jokowi Soal Namanya yang Dicatut Gajah
Tanggul Lapindo Jebol, Ical Liburan ke Eropa
Kisah Cinta Kaesang Jokowi, 3 Kali Ditolak Gadis
Siaga, Begini Banjir Kiriman ke Jakarta Pagi Ini