Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Longsor, Alat Deteksi Diproduksi Massal  

image-gnews
Kuburan massal korban longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara, 17 Desember 2014. Sebanyak 87 korban dari 108 orang yang tertimbun tanah longsor sudah ditemukan, sejak sepekan bencana ini terjadi pada 12 Desember 2014. TEMPO/Aris Andrianto
Kuburan massal korban longsor di Dusun Jemblung, Banjarnegara, 17 Desember 2014. Sebanyak 87 korban dari 108 orang yang tertimbun tanah longsor sudah ditemukan, sejak sepekan bencana ini terjadi pada 12 Desember 2014. TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syafii Maarif menuturkan, pemerintah berencana memproduksi massal alat deteksi tanah longsor agar seluruh daerah rawan bisa memanfaatkan alat yang disebut ekstensometer itu.

"Ada rencana produksi massal itu, tapi butuh proses lama untuk tiap unitnya," kata Syafii Maarif setelah menggelar rapat koordinasi bersama Kepala Badan Geologi Surono serta tim penanggulangan bencana dari Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta, Kamis petang, 18 Desember 2014. (Baca:Waspada Banjir Bandang Seusai Longsor Banjarnegara)

Pendeteksi ltanah ongsor ini dikembangkan tim riset UGM dan Badan Geologi. Produksi awal alat ini menghasilkan 20 pendeteksi untuk dipasang di kawasan rawan tanah longsor, seperti Banjarnegara-Wonosobo di Jawa Tengah. Targetnya, seluruh alat terpasang pada akhir Desember ini.

Pakar instrumen tim pembuat alat ini dari UGM, Sani Tanaka, menuturkan alat itu diproduksi sendiri di dalam negeri karena biayanya jauh lebih murah dibanding impor.

"Kalau produksi sendiri mungkin tak sampai Rp 100 juta per unit. Jika beli dari luar bisa sampai Rp 1 miliar karena dijual terpisah per komponen," kata Sani. (Baca:Mengapa Banjarnegara Selalu Diintai Longsor?  )

Satu set ekstensometer terdiri atas lima bagian utama, yakni perangkat ekstensometer itu sendiri, tilt meter, alarm, sirene, dan perangkat server pengirim serta penerima sinyal.

Cara kerja ekstensometer ini mengandalkan deteksi pergerakan tanah (diukur ekstensometer), curah hujan, dan sudut kemiringan permukaan tanah (diukur tilt meter).

Bagian ekstensometer terdiri atas serangkaian pesawat sederhana yang dilengkapi sebuah roda katrol yang tersambung dengan kabel pendeteksi yang menjulur menyentuh tanah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kecepatan luruhan tanah memutar katrol menunjukkan intensitas longsor yang bakal terjadi," ujar Sani. Indikator putaran katrol ini akan didukung data kemiringan tanah yang ditunjukkan tilt meter. Semakin curam permukaan tanah, luruhan semakin cepat.(Baca:Ini Daftar 85 Korban Tewas Longsor Banjarnegara)

"Jika tiga indikator itu semuanya menembus ambang batas bahaya, akan dikirimkan ke alarm dan otomatis membunyikan sirene," kata Sani. Seluruh perangkat ekstensometer ini dikendalikan dengan sistem nirkabel.

Perangkat ini rencananya dipasang di kawasan yang berdekatan dengan permukiman warga yang rawan tanah longsor. Sebab, dengan begitu, bunyi sirene yang hanya menjangkau jarak maksimal 500 meter itu lebih cepat direspons.

Sani mengatakan seluruh perangkat itu digarap oleh tim UGM lintas ilmu, khususnya dari bidang elektronika dan teknik sipil.

Ihwal lamanya waktu produksi perangkat tersebut, Sani mengatakan tim menunggu kedatangan sensor untuk alat itu yang masih harus diimpor.

PRIBADI WICAKSONO

Baca juga:
Pejabat: Orang Malaysia Ogah Bekerja Kotor & Susah
Tolak Dinikahi, ISIS Penggal Kepala 150 Wanita
Cedera Kevin Mirallas Membaik
Puting Beliung, Ridwan Kamil Beraksi di Twitter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

Mobil-mobil yang rusak terlihat di tengah puing-puing di samping bangunan yang rusak di kota Dahejia pasca gempa bumi di daerah Jishishan, provinsi Gansu, Cina 19 Desember 2023. cnsphoto via REUTERS
UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu


Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Sejumlah cerita miris pasca gempa di Sumbar. Tempat evakuasi sementara di Padang rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.
Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.


Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Warga mencari tiang bambu untuk bahan tenda darurat ddari reruntuhan rumahnya di Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, 23 November 2022. Pasca gempa bumi Cianjur, warga dihadapkan dengan sulitnya akses air bersih dan belum meratanya pembagian logistik dan tenda darurat. TEMPO/Prima Mulia
Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.


Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Sejumlah warga mengungsi di dataran tinggi di Mamuju Sulawesi Barat, Kamis 15 Januari 2021. Untuk menghindari terjadinya gempa bumi susulan sebagian warga mencari tempat pengungsian tinggi dan aman. ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.


Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Sejumlah warga berjalan di dekat mobil yang rusak pascabanjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis 2 Januari 2020. Banjir yang telah menggenangi rumah warga selama dua hari tersebut terjadi akibat luapan Kali Bekasi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.


Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Petugas K9 Shabara Polda Lampung melakukan pencarian korban tsunami menggunakan anjing pelacak di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin 24 Desember 2018. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.


Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Anggota Tim SAR melakukan pencarian korban di lokasi terdampak gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) di Kelurahan Petobo di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 11 Oktober 2018. Komando Tugas Gabungan Terpadu Sulawesi Tengah menginformasikan terdapat 2.065 jenazah yang berhasil dievakuasi. ANTARA/Mohamad Hamzah
Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.


Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Tim SAR melakukan pencarian korban dengan alat berat di lokasi terdampak pergerakan atau pencairan tanah (likuifaksi) akibat gempa Palu di Petobo, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018.  Penghentian pencarian korban meninggal akan berlaku untuk Kelurahan Petobo dan Balaroa di Palu serta Jono Oge di Sigi. ANTARA
Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.


Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Warga mencari barang layak pakai sisa runtuhan bangunan di kawasan terdampak likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 9 Oktober 2018. Masyarakat yang terkena musibah mulai berbenah pascagempa bermagnitudo 7,4 disusul gelombang tsunami. ANTARA
Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.


BNPB: Evakuasi Korban di Jono Oge Terkendala Alat Berat

8 Oktober 2018

Reruntuhan Gereja Patmos terlihat seusai gempa bumi melanda Desa Jono Oge di Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018. Gereja ini bergeser sejauh 3 kilometer akibat gempa Palu Donggala. REUTERS/Beawiharta
BNPB: Evakuasi Korban di Jono Oge Terkendala Alat Berat

BNPB menyebut desa Jono Oge di Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah yang terdampak fenomena likuifaksi.