TEMPO.CO, Jakarta - Gedung utama kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni 11 A, Slipi, Jakarta Barat, tak menyisakan potret wajah Aburizal Bakrie, petahana yang terpilih kembali sebagai ketua umum versi Munsyawarah Nasional di Bali. Sebelumnya, gedung setinggi empat lantai seluas 30 m x 30 m itu penuh dengan gambar Aburizal. Kini, gambar tersebut ditempatkan di dalam dapur.
Hanya ruangan Agung Laksono yang akhir-akhir ini ramai dengan hilir mudik orang. Kadang asap mengepul keluar dari ruangan Agung. Ruangan itu terletak di lantai dua sisi barat laut. Sebelum Munas, di papan pintu ruangan itu tertulis jabatan Agung, yakni wakil ketua umum. Kini tulisan "Wakil" ditutup dengan sebuah plester perak sehingga terbacanya "Ketua Umum". (Baca: Konflik Golkar, Agung dan Ical Diminta Rekonsiliasi)
Di tengah kantor DPP Golkar, kini terdapat gambar wajah Agung Laksono dan Zainudin Amali, ketua umum dan sekteraris jenderal hasil Munas Ancol, Jakarta. Di luar pagar kantor, yang penuh dengan spanduk Aburizal, kini berganti dengan muka mereka. "Kan, Agung sudah sah jadi Ketua Umum Golkar," kata Leo Nababan di kantor DPP Golkar, Selasa, 16 Desember 2014.
Satu-satunya potret Aburizal hanya menempel di bus yang terletak di ujung barat kantor DPP Golkar. Bus berpelat B 7018 BJA ini terkesan tak terurus karena beberapa karat yang ada dan tebalnya debu yang menempel. Letaknya juga berdekatan dengan tempat pembuangan sampah. (Baca pula: Kubu Ical: Pemerintah Terapkan Standar Ganda)
Di dalam kantor, massa Angkatan Muda Partai Golkar binaan Yorrys Raweyai memenuhi setiap sudut DPP Golkar. Mereka tak banyak bicara terhadap orang yang tidak dikenalnya. Tempo mengenal mereka lantaran saat kerusuhan akhir November lalu di lokasi gedung yang sama, mereka turut di barisan Yorrys. (Baca: Jelang Putusan Menteri Hukum, Kantor Golkar Sepi)