TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima penghargaan Special Benevolent Leadership Award oleh World Chinese Economic Forum di Chongqing, Cina, kemarin. Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada SBY yang memiliki kepedulian terhadap etnis Cina. (Baca: Tim Penyelamat Golkar: Wajar SBY Marah)
Di hadapan 500 tokoh Cina dari seluruh dunia, SBY menceritakan tentang kontribusi etnis Tionghoa dalam membangun Indonesia. SBY mencontohkan Mari Elka Pangestu, yang merupakan mantan Menteri Perdagangan serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Sekarang banyak etnis Tionghoa aktif berpartisipasi dalam parlemen dan pemerintahan. Salah satunya Mari Elka Pangestu di masa pemerintahan SBY," demikian dikutip dari akun Twitter SBY, @SBYYudhono, pada Sabtu, 6 Desember 2014. (Baca: SBY Kecewa Ical, Demokrat-Golkar Tetap Mesra )
Tak hanya Mari Elka, SBY juga mengambil contoh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama, atau yang biasa disapa Ahok. Mantan bupati Bangka Belitung tersebut merupakan etnis Cina pertama yang menjadi orang nomor satu di ibukota.
"Ibukota Jakarta dipimpin Gubernur Basuki Tjahja Purnama. Terlepas dari etnis, agama ataupun gendernya, semua orang memiliki kesempatan untuk memimpin," ujar SBY.
SINGGIH SOARES
Berita Lain
Petr Cech Masih Menunggu Sinyal dari AS Roma
Real Madrid Tutup Pintu buat Pemain Baru
Hantu Luis Suarez di Laga Liverpool Vs Sunderland
Greg Nwokolo dan Bepe Kembali Berduet di Persija