TEMPO.CO, Terempa-Panglima Armada Barat Laksamana Muda Widodo mengatakan sejak Januari lalu, prajurit dan kapal perangnya berhasil menangkap 78 unit kapal nelayan asing yang melakukan pencurian ikan di wilayah Indonesia. "Itu yang kami tangkap di wilayah Barat saja," kata Widodo kepada wartawan di atas KRI Sultan Hasanuddin di perairan Terempa, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat, 5 Desember 2014.(Baca:Kapal Pencuri Ikan Akan Ditenggelamkan Di Anambas )
Dia mengatakan dari 78 kapal nelayan asing tersebut, terdapat tiga unit kapal yang ditenggelamkan oleh kapal milik Badan Koordinator Keamanan Laut dan Kementerian Kelautan Perikanan siang hari ini. Ketiga kapal tersebut dihajar dengan senapan mesin kaliber 12,7 milimeter sebelum tenggelam diledakkan Pasukan Katak TNI AL. (Baca:30 Kapal Segera Perkuat Bakorkamla)
Menurut Widodo, Armada Barat TNI AL punya 49 unit kapal perang. Sayangnya tak semua kapal bisa dipakai untuk patroli keamanan laut. Musababnya jatah bahan bakar dari pemerintah yang terlalu minim. Untuk tahun ini saja, Armada Barat hanya dapat 27 persen bahan bakar dari alokasi yang dibutuhkan. (Baca: Antisipasi Imigran Gelap, Pengamanan Diperketat )
Walhasil Widodo harus pintar-pintar mengatur siasat memaksimalkan patroli pengamanan laut dengan bahan bakar yang terbatas. Pada tahun ini saja, Armada Barat menggelar 12 kali operasi pengamanan. "Jumlah armada yang dipakai tak tentu, ada yang satu kapal, dua kapal, atau dua kapal dengan satu helikopter," kata dia. (Baca:Curi Ikan, Nelayan Vietnam dan Malaysia Ditangkap)
Sedangkan wilayah yang paling sering menjadi lokasi patrolin adalah kepulauan Natuna dan Anambas. Musababnya perairan tersebut merupakan pertemuan arus air dingin dan hangat yang membuat banyak ikan besar berkumpul. Walhasil lokasi ini menjadi incaran nelayan negara-negara tetangga.
INDRA WIJAYA
Baca juga:
Video Gangnam Style Bikin YouTube Jebol
Menteri Anies Baswedan Stop Kurikulum 2013
Gugat Danamon, Keluarga Tolak Tawaran Damai
Ini Kandidat KSAL dan KSAU
Djarot Temui Ahok di Balai Kota