TEMPO.CO, Malang - Kementerian Sosial menerima investor asal Inggris yang akan membuka program kewirausahaan bagi bekas pekerja seks komersial (PSK). Program tersebut dibuka untuk mencegah pekerja seks kembali ke area lokalisasi prostitusi. Ujungnya, penularan penyakit infeksi menular seksual dan HIV/AIDS bisa dicegah. (Baca:Pemerintah Tertibkan Penginapan dan Karaoke Kemukus )
"Program kewirausahaan dari Inggris semoga bisa diterapkan Februari 2015," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa setelah memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya Malang, Kamis, 4 Desember 2014.
Khofifah menuturkan akan ada investor yang membawa modal untuk membuka usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan keterampilan para pekerja seks. Program uji coba dilakukan di Cilacap dengan membuka industri garmen berbasis rumah.
Menurut Khofifah, investor tersebut telah sukses membuka program serupa di Thailand, Vietnam, dan Benua Afrika. Program tersebut merupakan pola baru untuk mengentaskan para pekerja seks dari prostitusi. Pola yang sama juga akan diterapkan Kementerian Sosial dengan mengajukan anggaran sebesar Rp 850 miliar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk menjalankan program serupa di sejumlah daerah. (Baca:Minta Pesangon, PSK Sobek Sertifikat Pelatihan )