TEMPO.CO, Bima - Ratusan warga Kota Bima menyerbu kantor PLN di Jalan Soekarno-Hatta Kota Bima, hari ini, sekitar pukul 11.00 Wita. Warga Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), resah atas pemadaman listrik bergilir dengan rentang waktu lama serta pemadaman mendadak yang dilakukan PT Perusahaan Listrik Negara.
"Sudah hampir satu minggu ini listrik mati tiada henti, baik siang atau malam," kata Zulkifli, warga Kota Bima, kepada Tempo. Dia mengaku kesal atas pemadaman listrik yang tidak beraturan ini. "Pernah beberapa hari lalu, pemadamannya sangat lama," katanya.(Baca: Pemadaman Listrik Berlanjut, Warga Kupang Protes)
Menurut dia, PLN tidak seimbang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya, jika terlambat membayar listrik, pelanggan pasti akan dikenai denda. "Bagaimana kalau listrik PLN mati? Apakah masyarakat harus minta denda? Kan, tidak," katanya. (Baca: Jokowi-JK Jamin Elektrifikasi Bakal 99 Persen)
Kepala PLN Cabang Bima-Dompu, Heri Andi, mengatakan pemadaman bergilir dilakukan PLN karena PLTU dimatikan sementara untuk proses performance test. Menurut dia, ada beberapa alat yang dipasang untuk pengecekan. "Dipadamkan untuk pasang alat itu, lalu diukur, kemudian dimatikan lagi, lalu dipindahkan ke mesin yang baru," ujarnya. (Baca: Beban Listrik Tinggi, Masyarakat Diminta Berhemat)
Dia mengaku pemadaman masih akan terjadi, namun tidak dalam waktu yang lama. "Pemadaman bergilir ini biasanya diumumkan sebelumnya," katanya. Sedangkan pemadaman yang terjadi secara mendadak, seperti malam tadi dan Ahad pagi ini, disebabkan oleh gangguan. "Kalau gangguan, kapan saja bisa padam," ucapnya.
AKHYAR M. NUR
Baca juga:
Lagi, Bentrok Polisi vs Demonstran Hong Kong
Shadow of Mordor, Game antara The Hobbit dan LOTR
Calon Pimpinan KPK Diundang DPR Uji Kelayakan
Jokowi Teken PP Wakil Kepala Daerah