TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengungkapkan alasan Presiden Joko Widodo memilih Nusron Wahid sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Menurut Andi, politikus Partai Golkar ini dinilai banyak berperan semasa pemilihan presiden 2014, saat Jokowi berhadapan dengan Prabowo Subianto dari Koalisi Merah Putih. "Nusron dipilih karena punya kedekatan politik saat kampanye lalu," kata Andi di Istana Negara, Kamis, 27 November 2014. (Baca: Menteri Hanif Sidak ke PJTKI yang Diusut Rudi Soik)
Meski demikian, menurut Andi, pemberian jabatan itu didasarkan pada peran Nusron yang aktif membantu dan memiliki perhatian besar dalam bidang perlindungan TKI di luar negeri.
Nusron sendiri seusai pelantikan berjanji akan memperbaiki sistem penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri. Pemerintah menargetkan mampu mengawasi perkembangan satu TKI tiap satu hari. "Apakah dia sehat, produktif, gajinya dibayar utuh atau tidak," kata Nusron.
Nusron berjanji akan mempersingkat prosedur dan proses penempatan TKI sehingga memangkas biaya melalui sistem one stop service. Namun penerapan sistem ini tidak berarti pemerintah mengabaikan keamanan dan kelengkapan administrasi. (Baca: Uji Kompetensi Calon TKI Diperketat)
BNP2TKI akan bekerja sama dengan PT Telkom dan Kementerian Komunikasi Informatika dalam hal pengawasan para TKI di negara tempat mereka bekerja. Setiap pekerja akan mendapat nomor lokal Indonesia sebagai sarana pembaruan informasi. "Intinya, semua harus digital. Korea, Hong Kong, Arab Saudi, dan Taiwan sudah digital semua," kata Nusron.
Selain itu, BNP2TKI juga akan memberlakukan sistem peringkat bagi perusahaan penyalur pekerja atau PJTKI. Rating akan didasarkan pada pelayanan dan proses PJTKI dalam mempersiapkan setiap calon pekerja sebelum memberangkatkannya ke luar negeri.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
BBM Naik, Chatib: Alhamdulillah, Benar Sekali
Kelanjutan Petral Ditentukan Enam Bulan Lagi
Iklan Mastin Jadi Guyonan, Apa Kata Produsen?
Lelang Jabatan di ESDM Mulai Awal Desember