TEMPO.CO, Surabaya - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta para nelayan agar tidak saling ngotot mempertahankan perairannya masing-masing. Susi prihatin dengan masih terjadinya bentrok antarnelayan di tengah laut hanya gara-gara merambah ikan hingga perairan yang diklaim merupakan wilayah nelayan setempat.
"Masalah seperti ini perlu dipikirkan karena laut kita laut Republik Indonesia, bukan milik perorangan," ujar Susi saat memberi sambutan pada acara penganugerahan Otonomi Award 2014 Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi di Empire Palace Surabaya, Rabu malam, 26 November 2014. (Baca berita lainnya: Menteri Susi Bakal Larang Alih Muatan Barang di Laut)
Selain Susi, acara tersebut juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, bekas Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, dan para bupati/wali kota atau pejabat yang mewakilinya se-wilayah Jawa Timur.
Menurut Susi, klaim nelayan di sebuah daerah bahwa ikan di perairan tersebut menjadi hak nelayan setempat tidak bisa dibenarkan. Sambil berseloroh, Susi mengatakan bahwa ikan bisa datang dari mana saja. "Apakah perlu ikan tersebut ditanya KTP-nya?" ujar Susi, disambut tawa hadirin. (Baca: Tak Lulus SMA, Menteri Susi Ajari Mahasiswa)
Susi menambahkan, luas perairan Indonesia nomor dua di dunia. Namun ironisnya, ujar dia, ikan yang dihasilkan malah nomor lima di ASEAN. Susi mengatakan hal seperti itu bisa terjadi karena Indonesia terlalu lama memunggungi laut. "Sudah waktunya kita menghadap ke laut agar seluruh potensinya bisa tergarap dengan baik," ujarnya.
Karena memunggungi laut, tutur Susi, banyak kekayaan perairan Indonesia justru diambil oleh nelayan asing. Dengan perubahan mind-set ini, ia berharap kekayaan laut Indonesia dapat dinikmati oleh nelayan lokal dan menyejahterakan kehidupan mereka. "Selama ini ikan-ikan kita tak sekadar diambil oleh nelayan asing, tapi sudah dikeruk," ujar Susi. (Baca juga: Takut Menteri Susi, Thailand Hati-hati Tangkap Ikan)
KUKUH S. WIBOWO
Berita Terpopuler:
Chatib Basri Bocorkan Cerita BBM Naik Era SBY
Adnan Buyung Minta KPK Dibubarkan Saja
Boy Sadikin Diusulkan Jadi Pendamping Ahok
Jokowi: Siapa Bilang Melarang Menteri ke DPR
Ical Dikudeta, Koalisi Prabowo Bisa Megap-megap