TEMPO.CO, Majalengka - Pesatnya pembangunan pabrik di Kabupaten Majalengka menyebabkan minat tenaga kerja untuk keluar negeri terus menurun dalam beberapa bulan terakhir. “Penurunan itu bahkan mencapai 50 persen dari kondisi normal,” kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Majalengka Abdul Gani, Kamis, 27 November 2014.
Menurut dia, dalam kondisi normal, rata-rata jumlah rekomendasi paspor yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Majalengka mencapai 200 lembar per bulan. Namun beberapa bulan terakhir ini jumlahnya menurun hingga setengahnya, yaitu hanya 100 lembar per bulan.
Salah satu faktor penyebab terjadi penurunan minat menjadi buruh migran yaitu pembangunan pabrik skala besar yang saat ini gencar dilakukan di Kabupaten Majalengka. Selain itu, ada moratorium pengiriman tenaga kerja wanita sebagai pembantu rumah tangga di sejumlah negara Arab.
Saat ini, sekitar 40 pabrik besar telah berdiri di Kabupaten Majalengka. Pabrik-pabrik tersebut hingga kini masih dalam tahap pengembangan, sehingga masih membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak. “Karena itu, kami sangat berharap agar warga kami bekerja di daerah sendiri untuk membangun dan mengembangkan Kabupaten Majalengka,” katanya.
Beberapa waktu lalu, Bupati Majalengka Sutrisno mengatakan wilayah yang dia pimpin masih membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Jumlah pencari tenaga kerja yang tercatat 43 ribu orang, tapi jumlah itu tidak cukup. Sebab, banyak perusahaan yang akan berinvestasi. Perusahaan-perusahaan itu membutuhkan banyak tenaga kerja. “Seperti pabrik yang sedang dikembangkan di Kecamatan Ligung yang membutuhkan sekitar 5 ribu tenaga kerja,” katanya.
Sementara itu, perusahaan di Lojikobong-Sumberjaya membutuhkan sekitar 6 ribu pekerja. Di Jatiwangi, ada perusahaan yang membutuhkan sekitar 7 ribu tenaga kerja. Pabrik sepatu Adidas dan Nike di sana juga masing-masing membutuhkan tambahan 10 ribu tenaga kerja. Adapun dua pabrik pemintalan benang di Sumberjaya juga masih membutuhkan sedikitnya 10 ribu tenaga kerja. “Selain itu, masih banyak lagi pabrik lainnya yang akan berinvestasi di Kabupaten Majalengka, dan itu membutuhkan banyak tenaga kerja,” kata Sutrisno.
Menurut dia, Kabupaten Majalengka saat ini sudah banyak dilirik oleh investor seiring dengan dibangunnya bandara internasional dan infrastruktur pendukung lain. “Kita pun harus menyiapkan banyak tenaja kerja,” kata Sutrisno.