TEMPO.CO, Kupang - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan pemerintah daerah di 20 kabupaten dan kota di NTT dilaporkan menunggak rekening listrik hingga Rp 1,694 miliar. Akibatnya, pemadaman listrik bergilir masih terjadi di daerah itu.
"Hanya dua kabupaten yang tidak terdaftar tunggakan listrik, yakni Sumba Timur dan Sumba Barat Daya," kata Manajer Bidang Niaga PLN NTT Rino Hutasoit dalam rekapitulasi tunggakan listrik yang diterima Tempo, Selasa, 25 November 2014. (Baca juga: Listrik Padam di Kupang, Warga Resah)
Tunggakan rekening listrik Pemerintah Provinsi NTT, misalnya, berjumlah Rp 101,5 juta. Menurut Rino, jumlah tunggakan ini menurun jika dibandingkan dengan posisi 21 November 2014 yang menembus angka Rp 2,173 miliar dengan pelanggan berjumlah 1.228. “Pelanggan pemerintah itu dilayani PLN Unit/Area Kupang, Flores Bagian Barat, Flores Bagian Timur, dan Sumba,” katanya.
Selain pemda, kata Rino, pelanggan umum juga masih memiliki tunggakan. Dari 419.515 pelanggan umum, nilai tunggakan yang tercatat sebesar Rp 30,828 miliar. "Total tunggakan rekening listrik pemda dan pelanggan umum sebesar Rp 32,5 miliar," katanya.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi NTT Frans Salem mengaku heran atas adanya tunggakan listrik sebesar Rp 101,5 juta. Pasalnya, biaya listrik telah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. "Harusnya tahun berjalan seperti ini tidak ada lagi tunggakan, karena sudah dianggarkan untuk pembayaran listrik," kata Frans.
YOHANES SEO
Berita lain:
Polling Tokoh TIME, Peringkat Jokowi di 7 Besar
Peta Kekuatan Interpelasi Jokowi di DPR
Jokowi: Puluhan Kali BBM Naik Tidak Interpelasi