TEMPO.CO , Solo: Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah memastikan bahwa pemilik penginapan yang ada di sekitar Gunung Kemukus, bukan anggota PHRI. Organisasi Mereka juga menyayangkan maraknya praktik prostitusi yang berkembang di daerah itu. (Bisnis Penginapan Ramaikan Ritual Seks di Kemukus)
Sekretaris PHRI Jawa Tengah Ilham Saleh mengatakan, pihaknya tidak pernah memantau aktivitas di penginapan dan losmen yang ada di Gunung Kemukus. "Sebab pemiliknya bukan anggota PHRI," katanya kepada Tempo, di Solo, Sabtu, 22 November 2014. (Jawa Tengah Ogah Promosikan Wisata Gunung Kemukus)
Ilham menjelaskan, anggota PHRI merupakan pengusaha hotel di berbagai kelas, termasuk losmen hingga hotel bintang lima. "Tapi banyak juga pengusaha hotel yang enggan masuk ke PHRI," katanya. Dia mengaku tidak tahu secara pasti alasan mereka yang enggan bergabung dalam organisasi. (Alasan Pekerja Seks Sarkem Rajin ke Gunung Kemukus)
"Menjadi anggota PHRI memang harus mematuhi etika," katanya. Salah satunya, pengusaha tidak menjadikan hotelnya sebagai tempat mesum. Pelanggaran terhadap etika itu bisa dianggap mencoreng citra hotel yang berdampak pada bisnis pariwisata secara keseluruhan. (Alasan Penginapan Ritual Seks Kemukus Tak Ditutup)
Meski, Ilham mengaku, PHRI tidak bisa memberikan sanksi kepada anggotanya yang melanggar. "Kami hanya bisa membina," katanya. Sanksi hanya bisa dijatuhkan oleh pemerintah, salah satunya dengan pencabutan izin usaha. (Ritual Seksual di Kemukus Diklaim Bawa Berkah)
Menurutnya, kondisi losmen dan penginapan di Gunung Kemukus mirip dengan kondisi perhotelan di era tahun '70-an. Saat itu hotel memang dipandang miring oleh masyarakat lantaran sering digunakan sebagai tempat mesum. "Bisnis hotel lantas mulai berbenah di era tahun '90-an," katanya. (Kenapa Ada Ritual Seks di Kemukus)
Mobilitas masyarakat yang cukup tinggi menjadikan bisnis hotel menjadi sebuah kebutuhan. Para pengusaha berlomba-lomba menyediakan hotel yang aman, bersih dan nyaman. "Kalau dulu orang sembunyi-sembunyi saat masuk hotel, sekarang mereka bisa bangga jika menginap di hotel," katanya.
Wisata ziarah Gunung Kemukus di Jawa Tengah diberitakan media televisi Australia, Special Broadcasting Service (SBS). SBS adalah satu dari lima lembaga penyiaran berjaringan luas di Australia. Dalam program Dateline di SBS One yang berjudul "Sex Mountain", wartawan SBS, Patrick Abboud, bingung saat melihat praktik ritual seks di Gunung Kemukus yang bercampur dengan prostitusi.
AHMAD RAFIQ
Terpopuler:
Makan Daging Babi, Ini Komentar Kaesang Jokowi
Setelah Jokowi, Giliran Malaysia Cabut Subsidi BBM
Jokowi Kalahkan Obama di Voting Majalah TIME
Kaesang Jokowi Mendapat Tepukan Paling Meriah