TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, menyatakan siap membantu Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berkaitan dengan rekomendasi pembubaran Front Pembela Islam. (FPI). (Baca: Bubarkan FPI, Gerindra: Ahok Bodoh atau Pintar?).
Menurut Badrodin, kepolisian akan menyerahkan data-data tentang berbagai jenis pelanggaran hukum yang pernah dilakukan FPI. "Kalau Kemenkum HAM minta, kami akan berikan," katanya usai menghadiri diskusi revolusi mental di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta Selatan, Selasa, 11 November 2014.
Badrodin mengatakan, data tentang kasus-kasus pelanggaran hukum yang dilakukan FPI cukup lengkap. "Pelanggaran-pelangaran yang ditangani bukan hanya sekarang, tapi yang dulu juga ada," ujarnya.
Surat rekomendasi pembubabaran FPI, hari ini, Selasa, 11 November 2014, telah dikirimkan oleh Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Surat dikirimkan kepada sejumlah instansi. (Baca: Banyak Kerjaan, Ahok Males Ngomongin FPI).
Selain ke Kemenkum HAM, surat ini juga ditujukan kepada Kementerian Dalam Negeri, Pengadilan Tinggi Jakarta, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta.
Seorang pegawai tata usaha Kemenkum HAM, Nur Ilham, mengatakan surat Ahok bernomor 2513/-072.25 tanggal 11 November 2014 itu sudah diterima instansinya. "Suratnya sudah sampai pukul 12.20 WIB," ucap dia. (Baca: Ahok: FPI Tak Cerminkan Islam Rahmatan lil alamin).
Dalam surat itu diuraikan empat poin yang menjadi alasan perlunya dilakukan pembubaran terhadap FPI. Di antaranya FPI dinilai sering melakukan tindakan demonstrasi yang anarkistis, menebarkan kebencian serta menghalangi pelantikan gubernur, serta menimbulkan kecametan lalu lintas. Menurut Aohk, tindakan-tindakan itu telah melanggar konstitusi.
SINGGIH SOARES | ERWAN HERMAWAN | DEVY ERNIS
Berita Terpopuler:
Jokowi Jadi Primadona di APEC
Bahasa Inggris Jokowi Dipuji
Bertemu Obama, Jokowi Berbahasa Indonesia