TEMPO.CO, Tasikmalaya - Rumah yang dihuni terduga pelaku sodomi 27 murid madrasah ibtidaiyah (MI), atau setingkat sekolah dasar (SD), dan madrasah tsanawiyah atau setingkat SMP, Asep Kamaludin, dan keluarganya di Kampung Nagrog, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi sasaran kemarahan warga. Warga mencorat-coret dinding rumah pelaku. (Baca: Warga Usir Pelaku Sodomi 27 Murid dari Kampungnya)
Untuk menghindari aksi anarkistis massa yang geram terhadap kelakuan guru mengaji itu, Kepolisian Resor Tasikmalaya menempatkan satu peleton dalmas di Kampung Nagrog. "Untuk antisipasi gejolak massa," kata Wakil Kepala Polres Tasikmalaya, Komisaris Hendra Gunawan, saat dihubungi Sabtu sore, 8 November 2014. (Baca: Guru Ngaji Sodomi Muridnya di Toilet Madrasah)
Adapun kasus Asep yang mencabuli 27 murid masih terus diselidiki petugas kepolisian. Menurut Kepala Unit PPA Inspektur Dua Wahyu Hidayat, pihaknya masih mengembangkan kasus ini.
Saat ditanya soal kemungkinan bertambahnya jumlah korban, Wahyu tidak bersedia menjelaskan. "Nanti ada penjelasan resmi dari beliau (Kapolres), hari Senin," kata dia. (Baca: Guru Mengaji Pelaku Sodomi 27 Siswa Dijuluki Emon)
Sebelumnya, Asep mengaku telah mencabuli 27 muridnya. Dia berdalih, pencabulan dilakukan untuk balas dendam karena dia pernah mendapat perlakuan serupa saat masik anak-anak.
CANDRA NUGRAHA
Baca juga: