TEMPO.CO, Tasikmalaya -Perbuatan cabul yang dilakukan Asep Kamaludin, 25 alias Emon kepada 27 siswanya berbuntut panjang. Warga Nagrog, Kecamatan Sukarame, Tasikmalaya, Jawa Barat ramai-ramai mengusir Asep dan keluarganya dari tempat tinggalnya.
"Warga kesal dengan perbuatan pelaku," kata ketua RT setempat, Ihak saat ditemui Sabtu, 8 November 2014.(Baca:Guru Ngaji Ini Sodomi 27 Murid SD di Tasikmalaya )
Selain kesal, dia menambahkan, warga juga mencurigai keluarga mengetahui kelakuan pria usia 25 tahun ini namun ditutup-ditutupi. "Masak tidak tahu, kan satu rumah," katanya.
Warga lainnya yang menjadi keluarga korban, Yani mengatakan, warga ingin keluarga pelaku pergi karena kesal dengan perbuatan Asep yang telah merusak masa depan anak dan mencoreng nama kampung. "Saya sakit (hati)," katanya.(Baca:Guru Ngaji Sodomi Muridnya di Toilet Madrasah)
Sementara keluarga Asep tidak bersedia memberikan tanggapan. Ibu pelaku sodomi, Mae, hanya meminta waktu satu minggu untuk menyelesaikan permasalahan ini. "Minta waktu satu minggu," ujarnya.
Tempo yang berada di lokasi rumah Asep alias Emon menyaksikan rumah yang ditempati Emon dan orang tuanya dicurat-coret warga. Coretan berisi caci maki kepada pelaku. "Emon harus tinggalkan kampung Nagrog," tulis satu coretan di pintu rumah.(Baca:Guru Mengaji Pelaku Sodomi 27 Siswa Dijuluki Emon)
Ketua RT setempat, Ihak menjelaskan, aksi corat-coret dilakukan warga secara spontan. Warga marah dengan pelaku yang telah merusak masa depan 27 anak di kampungnya. "Nggak ada yang nyuruh, spontan saja karena warga sudah kesal dengan pelaku," katanya.
CANDRA NUGRAHA
Baca juga:
Anak Sulung Jokowi Intens Pantau Cuitan Kaesang
Kepala Negara Berseteru Bertemu di KTT APEC
Ribuan Bobotoh Sambut Kedatangan Tim Persib
Beda Drone dengan Pesawat Tanpa Awak