TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus penembakan ke kediaman mantan Ketua MPR Amien Rais bisa membangkitkan trauma warga Yogyakarta terhadap kasus penembakan jika tak dituntaskan aparat penegak hukum.
“Yogya pernah digemparkan dengan peristiwa penembakan di penjara Cebongan. Lalu muncul lagi aksi-aksi penembakan lain yang sampai saat ini belum terungkap,” ujar Ketua Gerakan Pemuda Ansor Yogyakarta Ambar Anto kepada Tempo, Jumat, 7 November 2014. (Baca juga: Amien Rais: Mobil Ditembak Bisa Ditambal, tapi...)
Penembakan di Lembaga Pemasyarakatan II B Cebongan Sleman terjadi akhir Maret 2013. Empat tahanan titipan Kepolisian Yogyakarta asal Indonesia Timur tewas diberondong tembakan di dalam sel tahanan. Keempatnya merupakan tersangka kasus penganiyaan anggota Komando Pasukan Khusus Sersan Satu Santoso hingga tewas di Hugos Cafe. Belakangan pelakunya diketahui sejumlah anggota Kopassus yang ingin membalas dendam kematian Santoso. (Baca juga: Selongsong Peluru Ditemukan Dekat Harrier Amien)
Tak berhenti di situ, berdasarkan catatan Tempo, kurang dari setengah tahun setelah peristiwa penembakan Cebongan, tepatnya pada Agustus 2013, terjadi penembakan lagi di wilayah Kota Yogyakarta. Kali ini korban tewas adalah sipir LP Wirogunan Yogyakarta Agus Susatyo. (Baca juga: Mobil Amien Rais Ditembak, PPP Yogya Kirim Pasukan)
Agus ditembak kala bersantai usai bekerja di teras rumahnya. Sipir yang disebut-sebut dekat dengan korban di LP Cebongan itu tewas setelah sepekan dirawat di rumah sakit. “Penembakan di kediaman Pak Amien menjadi pekerjaan rumah aparat yang harus segera diselesaikan agar tak menambah lagi tumpukan kasus yang belum selesai,” kata Ambar.
PRIBADI WICAKSONO
Berita lain:
Menteri Sofyan Pastikan Harga BBM Naik Bulan Ini
Mendiang Manajer Cantik Ditemukan Nyaris Telanjang
Duta Besar Ini Kesengsem dengan Menteri Susi